DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pemukim Ilegal Israel Serang Petani Palestina dan Kawasan Permukiman di Tepi Barat, Mengancam Akan Membunuh

image
Arsip foto - Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan tentara Israel dalam aksi protes menentang ekspansi permukiman Yahudi di Desa Kufr Qadoom di dekat Kota Nablus, Tepi Barat, Palestina, Jumat, 18 Desember 2020. ANTARA FOTO/Xinhua/Nidal Eshtayeh/pras/aa.

ORBITINDONESIA.COM - Pemukim ilegal Israel melancarkan serangan yang menargetkan petani Palestina dan daerah permukiman di Tepi Barat, Sabtu, 27 April 2024.

"Serangan pemukim terjadi di Lembah Yordan (utara), Hebron dan Bethlehem (selatan)," lapor Komisi Perlawanan Tembok dan Kolonisasi (CWRC) dan Kantor Berita Palestina WAFA.

Komisi Palestina tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemukim ilegal "menyerbu rumah dan tenda warga di daerah Lembah Yordan dan menghancurkan barang-barang mereka, serta menyerang para penggembala di daerah tersebut."

Baca Juga: Respons Gedung Putih Tentang Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Berbagai Universitas AS: Masa yang Amat Sulit

Mereka juga menambahkan bahwa serangan itu mempengaruhi "kediaman warga Fuad Draghmeh di komunitas Ein Al-Hilweh di Lembah Yordan utara, dan tenda warga Mohammed Abu Mta'awe di daerah Al-Sakout."

Di Tepi Barat bagian selatan, seorang saksi mengatakan kepada Anadolu bahwa pemukim bersenjata menyerang beberapa petani Palestina di dalam ladang mereka di kota Nahalin, sebelah barat Bethlehem, untuk memaksa mereka pergi.

Saksi itu menambahkan bahwa puluhan dari mereka menyerang warga Palestina di daerah Banias di timur laut kota tersebut, mengancam akan membunuh mereka jika mereka tidak meninggalkan daerah tersebut.

Baca Juga: Pekerja Bantuan Belgia dan Putranya yang Berusia 7 Tahun Tewas Akibat Serangan Israel di Rafah, Palestina

Selanjutnya, tentara Israel turun tangan untuk menuntut para petani meninggalkan tanah mereka, dengan alasan tidak dapat melindungi mereka dari pemukim ilegal.

Di Bethlehem, WAFA melaporkan bahwa "sekelompok pemukim menyerang para petani setelah mereka selesai memanen gandum dalam jumlah besar di tanah Wadi al-Abyad di hutan belantara Tuqu' (timur Bethlehem) dan menyita gandum secara paksa memakai senjata.

Sedangkan di kota Hebron, kantor berita tersebut menyebutkan bahwa pemukim ilegal "dengan seragam militer Israel menyerang dan memukuli pemuda Omar Musa Mohammed (20 tahun) ketika dia sedang menggembalakan domba di daerah Wadi Ma'in di Masafer Yatta, mengakibatkan luka memar."

Baca Juga: China Kecam Pihak yang Sengaja Halangi Dewan Keamanan PBB Ciptakan Gencatan Senjata di Gaza, Palestina

Terungkap bahwa pemukim ilegal menyerang "sejumlah penggembala di daerah Khallet Al-Dabaa di Masafer Yatta (selatan Hebron), memaksa mereka meninggalkan daerah tersebut."

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 34.300 orang menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Hampir 491 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.800 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan. Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Baca Juga: Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi Tolak Pemindahan Paksa Warga Palestina oleh Israel, Upayakan Gencatan Senjata

Putusan sela ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait