Pengurangan Kemiskinan Multidimensi di Indonesia: Realitas dan Tantangan

ORBITINDONESIA.COM – Indonesia mencatat penurunan signifikan dalam kemiskinan multidimensi, dari 49 persen pada 2012 menjadi 14,3 persen pada 2021, menurut laporan Prakarsa.

Dalam satu dekade, Indonesia berhasil mengurangi tingkat kemiskinan multidimensi secara drastis, turun dari 120,1 juta orang pada 2012 menjadi 38,95 juta pada 2021. Pengukuran oleh Institut Advokasi dan Penelitian Kebijakan Prakarsa ini menunjukkan perbedaan mencolok antara daerah pedesaan dan perkotaan, dengan pedesaan lebih terdampak.

Data menunjukkan bahwa masalah utama kemiskinan multidimensi di pedesaan adalah perumahan layak, air minum aman, dan bahan bakar memasak. Sedangkan di perkotaan, isu kesehatan dan air minum aman mendominasi. Menariknya, semakin ke timur, indeks kemiskinan multidimensi semakin tinggi, menunjukkan intensitas kemiskinan yang juga meningkat.

Pendekatan IKM yang diusulkan Prakarsa menawarkan pandangan yang lebih holistik terhadap kemiskinan. Ini sejalan dengan tujuan SDG untuk menghapus kemiskinan dalam segala bentuknya. Namun, pelaksanaan strategi pengurangan kemiskinan harus terintegrasi dan sinergis, melibatkan pemerintah pusat dan daerah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Pencapaian signifikan ini menandakan langkah positif bagi Indonesia menuju penghapusan kemiskinan, namun tantangan masih ada. Apakah kita siap untuk menghadapi dan menyelesaikan tantangan ini demi mencapai target SDGs pada 2030? (Orbit dari berbagai sumber, 21 Agustus 2025)