DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Amir Uskara: Messi dan Ekonomi Argentina

image
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara tentang Messi dan Argentina

Oleh: Dr. H. M. Amir Uskara, Anggota DPR RI/Ketua Fraksi PPP/ Ekonom

ORBITINDONESIA - Bagi fans sepak bola dunia, Messi adalah manusia setengah dewa. Seluruh manusia di bumi -- bukan hanya warga Aregentina yang katarsis setelah "La Albiceleste" menjadi juara World Cup Qatar, 18 Desember 2022 -- tapi juga seluruh pecinta bola di dunia memandang takjub kepadanya.

Harian Kompas menulis: Karier Leonel Messi sudah sempurna. Gelar Piala Dunia 2022 membawa Messi berada di puncak dunia dan abadi sebagai salah satu pesepak bola terbaik dalam sejarah.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Messi -- pinjam kolumnis Denny JA -- lebih hebat dari Pele dan Maradona. Peraih Ballon D'or -- gelar pesepakbola terbaik di Liga Eropa -- 7 kali tersebut, belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah olah raga di Benua Biru.

Baca Juga: Berburu Spot Foto Hingga Prewedding Jadi Aktivitas Favorit di Pantai Marina Kalianda di Lampung Selatan

Itulah sebabnya, pengamat bola Elza Peldi Taher menganggap Messi adalah malaikat yang turun ke bumi. Bagi fans Messi, sebutan Buya Elza untuk Messi tersebut, niscaya diaminkan belaka.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Lalu, berapa uang yang masuk rekening Messi selama karirnya di lapangan hijau. Niscaya sudah milyaran dolar. Sulit menghitungnya.

Dari kontrak di klub-klub elit Eropa sejak remaja, dari iklan berbagai macam produk, dari hadiah negara Argentina, bonus gol plus kemenangan dari klub-klub Eropa yang mengontraknya, dan lain-lain. Jumlahnya niscaya fantastik.

Tapi Messi adalah pribadi yang baik. Ia berasal dari keluarga biasa, tidak kaya, dan sakit-sakitan sejak kecil. Meski sejak umur 9 tahun terlihat sangat pinter main bola, hormon pertumbuhan badannya terganggu.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Terkait OTT Sahat, KPK Lakukan Penggeledahan Kantor Setda dan Gubernur Jatim Khofifah

Beruntung klub raksasa Barcelona membawa Membawa Messi kecil untuk berobat ke Spanyol dengan biaya penuh dari klub kaya asal Catalan itu. Dewa kecil kelahiran 1987 itu pun sembuh dan kemudian bermain bola untuk Barca.

Pengalaman hidupnya Itulah yang menjadikan Messi tumbuh jadi orang baik. Dekat dengan rakyat miskin.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Messi berjasa bagi rakyat Argentina. Sebagian kekayaannya dihibahkan untuk mengatasi kemiskinan dan membiayai pendidikan orang-orang papa di negerinya.

Bahkan Paris Saint-Gemain -- klub milik Qatar di Prancis yang mengontrak Messi -- ikut menghibahkan uang kepada rakyat miskin Argentina. Demi menyenangkan "Sang Dewa".

Baca Juga: Ini Pilihan Rute Perjalanan Terbaik Menuju ke Pantai Marina Kalianda di Lampung Selatan

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Ya. Messi adalah "messias" bagi Argentina. Sekujur tubuh Messi adalah "sumber uang" untuk dirinya dan orang miskin di negaranya. Messi adalah icon dan "malaikat pembawa rejeki" untuk Argentina dan penduduknya.

Tapi, mampukan Messi mengangkat ekonomi Argentina yang "sedang tidak baik-baik saja" saat ini? No.

Ekonomi "negeri bola" itu kini amat sangat terpuruk. Bahkan ketika Messi sedang berada di puncak karirnya, memasukkan 9 gol selama World Cup Qatar, ekonomi Argentina terjerembab. Jatuh tenggelam amat dalam.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Bayangkan! Bumi kelahiran "Evita Peron" ini punya utang 34.300 Milyar USD atau 515.000 Trilyun Rupiah (asumsi dolar Rp 15.000) -- utang yang sangat besar untuk sebuah negeri berpenduduk 46 juta jiwa.

Baca Juga: BRI Liga 1 : Persebaya Melawan Persis Solo Berakhir Tanpa Pemenang

Celakanya negeri yang tingkat kemiskinan ekstrimnya (hidup dengan mengemis dan mengais sampah) nyaris mencapai 10 persen ini, kini kantongnya hampir kempes. Sisa anggarannya di tahun 2022 tinggal Rp 32,5 Trilyun.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Mirisnya, dari sisa anggaran negara yang cekak itu, akan digelontorkan pula kepada Messi dan kawan-kawannya di Tim Tango. Berapa jumlahnya, pastinya sangat besar.

Karena hadiah itu niscaya bukan hanya dari negara. Tapi juga dari perusahaan dan lain-lain yang bangga atas kemenangan Tim Tango.

Hadiah dari FIFA -- organisasi sepakbola dunia -- untuk Tim Tango sebagai juara pertama World Cup sebesar Rp 651 Milyar. Niscaya hadiah dari Pemerintah Argentina akan lebih besar lagi.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Piala AFF 2022 : Mulai Main Jumat, Timnas Indonesia Melawan Kamboja

Begitulah keanehan sebuah negeri yang gila bola untuk "pesta pora" juara World Cup. Negara memberikan hadiah sangat besar kepada para pemain bola yang "merumput" di Eropa dan sudah kaya raya itu.

Jika Messi dan teman-temannya menerima hadiah dari FIFA dan negara tersebut, lalu masuk ke kantong pribadi masing-masing -- betapa ironisnya gaya hidup para selebretis bola di negeri kelahiran Maradona tersebut.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Kita berharap Messi dan timnya makin banyak sedekah untuk rakyat miskin di negaranya. 

Dari gambaran itu, Messi dan Tim Tango yang membawa tropi World Cup ke Buenos Aires sesungguhnya menggiring dilema bagi rakyat Argentina.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Badung Raih Penghargaan Kinerja Terbaik 2022 se Bali

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Betul trofi World Cup menghibur rakyat Negeri Tango yang sedang duka lara. Tapi hanya sesaat. Selanjutnya, sengsara kembali mendera pasca kebangkrutan ekonomi negara akibat pandemi corona.

Diego Schwartzstein, dokter yang pernah merawat Messi -- seperti dikutip media online Sportskeeda -- menyatakan, dirinya bangga dengan kemenangan Argentina.

Tapi melihat realitas ekonomi dan derita rakyat Argentina, menjadikan Diego lebih memilih tim Tango kalah. Ia prihatin menghitung hadiah untuk Messi dan kawan-kawannya yang akan makin menenggelamkan ekonomi Negeri Tango.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Apalagi jika Presiden Alberto Fernandez akan mendevaluasi nilai mata uang pesonya terhadap dolar untuk mengatasi krisis ekonomi. Argentina akan bangkrut. Ujarnya!


So, Don't Cry for Me Argentina! Don't Cry for Messi!***

Berita Terkait