OrbitIndonesia - OrbitIndonesia.com/tag/Presiden">Presiden AS Joe OrbitIndonesia.com/tag/Biden">Biden mengatakan, Amerika Serikat tidak akan memberikan OrbitIndonesia.com/tag/jet-tempur">jet tempur OrbitIndonesia.com/tag/f-16">f-16 ke OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina, karena Kyiv mencari senjata yang lebih canggih untuk melawan invasi Rusia.
Saat tiba di Gedung Putih pada hari Senin, wartawan bertanya apakah OrbitIndonesia.com/tag/Biden">Biden akan menyediakan jet tersebut ke OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina. OrbitIndonesia.com/tag/Biden">Biden menjawab, "Tidak."
Sebelum pernyataan OrbitIndonesia.com/tag/Biden">Biden itu, seorang penasihat menteri pertahanan OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina, Yuriy Sak, mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina berencana untuk mendorong OrbitIndonesia.com/tag/jet-tempur">jet tempur seperti OrbitIndonesia.com/tag/f-16">f-16 setelah mengamankan pasokan tank tempur.
Baca Juga: Erick Thohir Dikadali Kubu Pendukung Felix Siauw di PLN Jabar, Felix Tetap Kasih Ceramah
OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina mendapat dorongan minggu lalu ketika Amerika Serikat dan Jerman sama-sama berjanji untuk mengirim tank ke OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina, setelah Jerman ragu-ragu selama berminggu-minggu untuk mengirimkan tank Leopard 2-nya.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki hari Senin mengisyaratkan prospek lebih banyak janji dukungan militer yang akan datang untuk OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina.
Ia mengatakan bahwa "setiap kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat kekuatan pertahanan OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina sedang dikonsultasikan dengan mitra NATO kami."
Namun, Kanselir Jerman Olaf Scholz juga tampak menentang pengiriman pesawat tempur. Scholz yang saat ini sedang dalam perjalanan ke Amerika Selatan mengaku menyayangkan munculnya pembicaraan di pesawat.
Baca Juga: Dr HM Amir Uskara: Indosurya dan Kejahatan Keuangan Terbesar di Indonesia
Dia mengatakan hari Sabtu saat singgah di Chili bahwa debat serius diperlukan dan bukan "persaingan untuk mengalahkan satu sama lain ... di mana mungkin motif politik domestik berada di latar depan daripada dukungan untuk OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina."
Ketika ditanya oleh wartawan apakah Prancis akan mempertimbangkan untuk mengirim OrbitIndonesia.com/tag/jet-tempur">jet tempur ke OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina, OrbitIndonesia.com/tag/Presiden">Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Senin bahwa "tidak ada yang dikecualikan," tetapi menetapkan beberapa persyaratan sebelum langkah tersebut dapat diambil.
Itu termasuk bahwa peralatan tidak akan menyentuh tanah Rusia, tidak akan menyebabkan peningkatan ketegangan, dan tidak akan "melemahkan kapasitas tentara Prancis".
Prancis dan Australia mengatakan Senin, mereka akan bersama-sama memproduksi dan mengirim beberapa ribu peluru artileri 155 mm ke OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina.
Baca Juga: Humor: Orang Indonesia yang Menyamar Jadi Indian Sioux
Juga hari Senin, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta Korea Selatan untuk mengirim dukungan militer langsung ke OrbitIndonesia.com/tag/Ukraina">Ukraina. Pemerintah Seoul adalah pengekspor senjata yang berkembang dan memiliki militer yang didukung AS.
Artikel Terkait
Bikin Kaget, Varrel Bramasta Tiba Tiba Setuju Ibunya Venna Melinda Damai dengan Ferry Irawan
Kota Palembang Raih Nilai Tertinggi Pelayanan Publik 2022 di Sumatra Selatan dari Ombudsman
Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo Meninggal Dunia
Berkunjung ke Medan, Ridwan Kamil Puji Habis Bobby Nasution: Momentum Langka Punya Wali Kota Muda
Sedih, Kisah Kakek 70 Tahun yang Curi Mobil di Tebet Ternyata Ingin Ziarah ke Makam Istrinya