DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah Peta Pertarungan Prabowo, Ganjar, dan Anies di 4 Isu: Mulai Buku Sampai Medsos Versi LSI Denny JA

image
Inilah pertarungan Capres di 4 Isu menurut LSI Denny JA.

ORBITINDONESIA.COM - Siapakah calon presiden (Capres) 2024 yang dipilih oleh pecinta buku sastra?

Siapakah capres yang didukung oleh mereka yang gemar online di Whatsapp, YouTube, sampai TikTok?

Baca Juga: Hamid Awaludin: Hamas Minta Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Memediasi Upaya Akhiri Konflik di Palestina

Siapakah capres yang diminati oleh mereka yang percaya KPK sampai tentara?

Secara umum, delapan bulan menjelang pilpres 2024, Prabowo Subianto masih unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Baca Juga: LSI Denny JA: Ada Pergerseran Pendukung Jokowi dari Ganjar ke Prabowo?

Baca Juga: KAMPUZ, Komite Aliansi Mahasiswa Anti Amerika dan Israel Ajak Semua Civitas Academica Dukung Palestina

Elektabilitas Prabowo sebesar 34.3%. Elektabilitas Ganjar sebesar 32.7%. Elektabilitas Anies 22.1%. Elektabilitas Prabowo terpaut 1.6% dengan Ganjar dan terpaut 12.2% dengan Anies.

Secara tren yang diamati dari tiga survei (bulan Januari, Mei, Juni) tahun 2023, Prabowo elektabilitasnya menanjak. Ganjar elektabilitasnya turun naik. Anies elektabilitasnya stagnan.

Demikian  salah satu temuan penting, dari hasil riset terbaru LSI Denny JA. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Baca Juga: PBB Kecam Pelanggaran Kebebasan Pers oleh Israel Terkait Penutupan Kantor Lokal Al Jazeera di Yerusalem

Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 30 Mei – 12 Juni 2023. Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.

 

Bagian 1: Lembaga Pemerintahan dan Media yang Dipercaya

Baca Juga: Klasemen Formula 1: Max Verstappen Pimpin Klasemen Usai GP Miami

Kepercayaan publik adalah hal yang penting untuk sebuah lembaga. Semakin dipercaya, semakin kuat legitimasi publik untuk lembaga tersebut.

Dari 12 lembaga yang ditanyakan ke publik, dua lembaga masuk kategori sangat dipercaya (kepercayaan di atas 90%).

Delapan lembaga masuk kategori cukup dipercaya (kepercayaan 60%-90%). Dua lembaga masuk kategori kurang dipercaya (kepercayaan di bawah 60%).

Baca Juga: Formula 1: Lando Norris Juara GP Miami

Dua lembaga yang masuk kategori sangat dipercaya, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Lembaga Presiden.

Publik yang menyatakan percaya terhadap Tentara sebesar 93.7%. Publik yang menyatakan percaya terhadap lembaga Presiden sebesar 90.0%.

Delapan lembaga masuk kategori cukup dipercaya. Dalam kategori ini paling tinggi adalah Mahkamah Agung (MA) dengan kepercayaan publik sebesar 74.4%. Diikuti, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar 73.9%. Mahkamah Konstitusi (MK) sebesar 73.0%. Kabinet Menteri sebesar 72.6%. Kejaksaan sebesar 70.1%. Kepolisian sebesar 68.4%. Media Televisi sebesar 65.8%. Terakhir, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebesar 60,3%.

Baca Juga: Ahmad Azzam Muhammad, Siswa SMA Labschool Jakarta Diterima di 6 Perguruan Tinggi di Amerika: Terampil Menulis Esai

Dua lembaga yang masuk kategori kurang dipercaya (kepercayaan <60%) adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan media sosial. Kepercayaan publik terhadap DPR sebesar 57.6%. Kepercayaan publik terhadap media sosial sebesar 51.6%.

Bagaimana kepercayaan terhadap lembaga jika dihubungkan dengan pilihan Capres 2024?

Publik yang percaya terhadap tentara (93.7%), pilihan capres tertingginya adalah Prabowo Subianto sebesar 34.8%. Kedua Ganjar Pranowo sebesar 34.3%. Ketiga Anies Baswedan sebesar 20.3%. Di segmen pemilih  yang percaya tentara, Prabowo menang.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (4): 50 Tahun Kututup Rahasia Itu Rapat-rapat

Publik yang percaya terhadap Presiden (90.0%), pilihan capres tertingginya adalah Prabowo sebesar 36.1%. Urutan selanjutnya adalah Ganjar sebesar 34.7%. terakhir adalah Anies sebesar 20.1%. Di publik yang percaya presiden, Prabowo menang.

Publik yang percaya aparat hukum (71.8%), pilihan capres tertingginya adalah Prabowo sebesar 36.5%. selanjutnya adalah Ganjar sebesar 33.8%, dan Anies sebesar 20.0%. Di Publik yang percaya aparat hukum, Prabowo menang.

Bagaimana dengan yang percaya DPR dan Media?

Baca Juga: Piala Thomas 2024: Indonesia Runner Up

Publik yang menyatakan percaya terhadap DPR (59.0%). Pilihan capres tertingginya adalah Ganjar sebesar 38.6%. Urutan kedua adalah Prabowo sebesar 31.6%. Urutan ketiga adalah Anies sebesar 20.6%. Di publik yang percaya DPR, Ganjar menang.

Publik yang menyatakan percaya terhadap media (TV dan media sosial), pilihan capres tertingginya adalah Ganjar.

Publik yang percaya TV (base: 65.8%), memilih Ganjar sebesar 38.7%. Memilih Prabowo sebesar 36.3%. Memilih Anies sebesar 17.7%.

Baca Juga: Liga Belanda Eredivisie: PSV Eindhoven Juara

Publik yang percaya media sosial (base: 51.6%), memilih Ganjar sebesar 37.5%. Memilih Prabowo sebesar 33.1%. Memilih Anies sebesar 18.4%.

Bagian 2: Ibu Kota Negara

Pemerintah dan DPR-RI telah menyetujui Undang – Undang Ibukota Negara (IKN) yang akan memindahkan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Seberapa besar publik yang pernah mendengar hal tersebut?

Baca Juga: Pemain Timnas Jay Idzes Bawa Venezia Menang untuk Dekati Promosi ke Serie A

Ternyata, mayoritas publik (64.3%), pernah mendengar isu tersebut. Sebanyak 28.1% menyatakan belum pernah mendengar.

Jika ditanya setuju atau tidak setuju perpindahan ibukota negara, publik yang setuju dan tidak setuju terpaut tipis sebesar 3.6% saja.

Publik yang sangat/cukup setuju terhadap perpindahan Ibukota negara sebesar 47.3%. Publik yang kurang setuju/tidak setuju sama sekali sebesar 43.7%.

Baca Juga: M Haris: Peserta MITA Tingkat Nasional Diminta Perkenalkan Wisata Bangka ke Masyarakat dan Dunia Internasional

Berbagai hal dikemukakan publik terkait alasan persetujuan ataupun ketidaksetujuan terhadap perpindahan IKN.

Alasan itu antara lain: mengurangi  beban Jakarta dan Jabodetabek yang sudah padat penduduknya. Juga alasan yang dikemukakan, mereka setuju karena itu mendorong pemerataan dan pembangunan di luar Pulau Jawa.

Sebaliknya, Jakarta masih layak menjadi Ibukota dan pemborosan anggaran, merupakan dua alasan tertinggi publik tidak setuju pemindahan ibukota.

Baca Juga: Lenovo Perkenalkan LISSA, Solusi AI Berkelanjutan Dalam Teknologi Informasi, Termasuk Kurangi Jejak Karbon

Bagaimana isu IKN ini dihubungkan dengan Capres pilihan?

Publik yang setuju pindah ibukota (47.3%), capres pilihan tertinggi yaitu Prabowo sebesar 39.3%. Diikuti Ganjar sebesar 37.7%. Kemudian Anies sebesar 14.0%. Dalam segmen pemilih yang setuju pindah ibukota, Prabowo menang. 

Publik yang tidak setuju pindah ibukota (43.7%), capres pilihan tertinggi yaitu Anies Baswedan sebesar 34.3%. Diikuti oleh Ganjar sebesar 32.5%. kemudian Prabowo 24.9%. di Publik yang tak setuju pindah ibukota, Anies menang.

Baca Juga: Ketum PKB Muhaimin Iskandar Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah yang Akan Diusung di Makassar

Bagian 3: Pembaca Buku

Jumlah yang tak membaca buku lebih banyak dibandingkan yang membaca buku. Yang tak membaca buku tahun lalu, minimal satu judul buku saja, sebesar 45.7%. Sedangkan yang membaca buku sebesar 43.5%.

Mengenai jenis buku yang dibaca, buku non-sastra merupakan jenis buku yang paling banyak dibaca (63.3%). Buku sastra dibaca sebesar 33.1% dari segmen pembaca buku (43.5 %).

Baca Juga: Muhammadiyah Kabupaten Kediri Jawa Timur Tak Ingin Pilkada 2024 Hanya Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong

Antara buku fisik/cetak dengan buku digital, publik masih menggunakan buku fisik ketika membaca. Buku fisik digunakan dalam membaca sebanyak 69.1%. yang menggunakan buku digital sebesar 30.9%.

Publik yang membaca buku, capres pilihan tertingginya Prabowo. Prabowo dipilih sebesar 38.9%. Anies dipilih sebesar 32.9%. Ganjar dipilih sebesar 22.5%.

Sebaliknya, publik yang tahun lalu tak membaca buku minimal 1 judul saja, capres pilihan tertingginya adalah Ganjar. Ganjar dipilih sebesar 41.9%. Prabowo dipilih sebesar 30.3%. Anies dipilih sebesar 12%.

Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Sebut Tuntutan Gencatan Senjata Hamas Tak Dapat Diterima

Di segmen pembaca buku sastra, capres pilihan tertingginya adalah Prabowo. Prabowo dipilih sebesar 41.9%. Anies dipilih sebesar 34.4%. Ganjar dipilih sebesar 20.4%.

Di segmen pembaca buku non-sastra, capres pilihan tertingginya adalah Prabowo. Prabowo dipilih sebesar 37.7%. Anies dipilih sebesar 33.1%. Ganjar dipilih sebesar 22.5%.

Publik yang suka baca buku fisik/cetak, capres pilihan tertingginya adalah Prabowo. Prabowo dipilih sebesar 42.6%. Anies dipilih sebesar 29%. Ganjar dipilih sebesar 21%.

Baca Juga: Korea Selatan Ikut Pelatihan Perang Siber Multinasional yang Dipimpin AS pada 5-11 Mei 2024

Publik yang suka baca buku digital, capres pilihan tertingginya adalah Anies. Anies dipilih sebesar 41.4%. Prabowo dipilih sebesar 30.2%. Ganjar dipilih sebesar 25.7%.

Bagian 4: Aplikasi dari WhatsApp sampai Tiktok

Aplikasi yang sering digunakan oleh publik Indonesia secara berurutan adalah sebagai berikut: WhatsApp (65%). Facebook (53.2%). YouTube (51%). TikTok (37%). Instagram 35%. Twitter (24.6%).

Baca Juga: Inilah Stadion Clairefontaine di Prancis, Tempat Indonesia Bertanding Melawan Guinea Babak Playoff Olimpiade

Bagaimana pilihan capresnya dilihat dari pengguna aplikasi?

Publik yang menggunakan WhatsApp, capres pilihan tertingginya adalah Ganjar. Ganjar dipilih sebesar 37.5%. Prabowo dipilih sebesar 32.7%. Anies dipilih sebesar 18.7%.

Publik yang menggunakan Facebook, capres pilihan tertingginya adalah Prabowo. Prabowo dipilih sebesar 31.0%. Ganjar dipilih sebesar 29.5%. Anies dipilih sebesar 28.8%.

Baca Juga: Laki-laki Pedagang Siomay Asal Bandung Curi Ratusan Celana Dalam Perempuan di Kota Semarang untuk Puaskan Hasrat Seksnya

Publik yang menggunakan YouTube, capres pilihan tertingginya adalah Prabowo. Prabowo dipilih sebesar 44.0%. Ganjar dipilih sebesar 34.6%. Anies dipilih sebesar 20.6%.

Publik yang menggunakan TikTok, capres pilihan tertingginya adalah Ganjar. Ganjar dipilih sebesar 35.4%. Prabowo dipilih sebesar 31.6%. Anies dipilih sebesar 25.4%.

Publik yang menggunakan Instagram, capres pilihan tertingginya adalah Ganjar. Ganjar dipilih sebesar 38.3%. Prabowo dipilih sebesar 32.2%. Anies dipilih sebesar 23.0%.

Baca Juga: Setelah Jadi WNI, Maarten Paes: Saya Ingin Menempatkan Indonesia di Peta Sepak Bola Dunia

Publik yang menggunakan Twitter, capres pilihan tertingginya adalah Anies. Anies dipilih sebesar 36.1%. Ganjar dipilih sebesar 31.5%. Prabowo dipilih sebesar 27.7%.

Bagian 5: Cawapres

Delapan bulan menjelang pilpres, tiga tokoh provinsi menguat sebagai cawapres: Ridwan Kamil dari Jawa Barat; Gibran Rakabuming Raka dari Jawa Tengah; dan Khofifah Indar Parawansa dari Jawa Timur.

Baca Juga: Ipswich Town Promosi ke Liga Premier Inggris, Elkan Baggott: Hari yang Luar Biasa

Ganjar Pranowo lemah di Jawa Barat melirik Ridwan Kamil. Prabowo Subianto yang ingin merebut Jawa Tengah melirik Gibran Rakabuming Raka. Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto yang ingin merebut Jawa Timur juga mempertimbangkan Khofifah Indar Parawansa.

Sekarang ini sedang diproses judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK) agar yang menjadi capres/cawapres itu bisa berumur dibawah 40 tahun. Jika ini dikabulkan MK, maka Gibran Rakabuming Raka, yang belum berusia 40 tahun, bisa memenuhi syarat menjadi cawapres.

Ini menjadi percakapan publik. Apakah gerakan meminta judicial review ke MK agar tokoh berusia di bawah 40 tahun bisa menjadi capres atau cawapres, itu adalah upaya agar Gibran dapat mendampingi Prabowo di 2024? Banyak pandangan berbeda soal ini.

Baca Juga: Piala Uber 2024: Bulu Tangkis Putri Bawa Pulang Medali Setelah 16 Tahun

Tapi Cawapres dari ketua umum  (perwakilan) partai tetap diperlukan oleh capres yang tak cukup tiket.

Anies Baswedan memerlukan Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat. Prabowo Subianto memerlukan dukungan Airlangga Hartarto dari Golkar, atau Muhaimin Iskandar dari PKB, atau Erick Thohir dari PAN. Tanpa dukungan partai itu, syarat maju sebagai pasangan capres untuk Anies dan Prabowo tak terpenuhi.

Di sisi lain, dua cawapres yang paling kuat untuk isu ekonomi adalah Airlangga Hartarto dan Erick Thohir. Airlangga Hartarto  adalah Ketum Golkar yang juga pengusaha dan Menteri Koordinator Ekonomi. Sedangkan Erick Thohir juga pengusaha dan kini menteri BUMN.

Baca Juga: Liga Spanyol: Girona Mencatat Sejarah dengan Lolos ke Liga Champions

Menurunnya kondisi ekonomi akibat pandemi tiga tahun, membuat cawapres dengan latar kompetensi ekonomi mendapatkan nilai lebih.

Airlangga Hartarto memiliki nilai tambahan lagi, karena di samping kompeten isu ekonomi, ia juga ketum partai besar Golkar.

Prabowo Subianto selalu hadir dalam kompetisi pilpres Indonesia sejak 2004. Ia mulai berlomba dan kalah dalam nominasi capres Konvensi Partai Golkar. Di  tahun 2009, Prabowo menjadi cawapres Megawati.

Baca Juga: Ratusan Orang di Swedia Minta Israel Diboikot dari Keikutsertaan di Eurovision Song Contest di Malmo, 11 Mei 2024

Di tahun 2014 dan 2019, Prabowo menjadi Capres pesaing Jokowi. Uniknya politik Indonesia, Jokowi yang dulu kompetitor Prabowo, kini nampak semakin nyaman dengan pencapresan Prabowo di tahun 2024.

Maka pilpres 2024 segera menjadi the last dance, atau pilpres terakhir Prabowo. Jika memang garis tangannya menjadi presiden, momen 2024 menjadi gelanggang terbaiknya.

Dilihat dari segmen pendukung  Prabowo dalam paparan di atas, data menunjukkan angin segar bagi Prabowo. Tapi pemilu presiden masih tujuh bulan lagi. Dan waktu masih panjang dan bisa membolak-balikan hati para pemilih. ***

Baca Juga: TV Arab Saudi, Al Hadath: Hamas Setuju untuk Bebaskan 33 Warga Israel yang Disandera

Data lebih lengkap soal isu di atas, bisa dilihat di link:

https://drive.google.com/file/d/17uJ87Pjsdav53DqwZUQMjXnyhsj3MMrK/view?usp=drivesdk

Berita Terkait