DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Amerika Serikat dan Korea Selatan Memulai Latihan Militer Gabungan Terbesar

image
Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar latihan militer besar-besaran Ulchi Freedom Shield.

ORBITINDONESIA - Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai pelatihan militer gabungan terbesar mereka dalam beberapa tahun pada Senin, 22 Agustus 2022. Kedua negara meningkatkan postur pertahanan mereka terhadap ancaman nuklir Korea Utara yang berkembang.

Latihan-latihan itu dapat memicu tanggapan marah dari Korea Utara terhadap Korea Selatan. Pyongyang telah meningkatkan aktivitas pengujian senjatanya ke rekor kecepatan tahun ini.

Sementara itu Korea Utara berulang kali mengancam konflik dengan Korea Selatan dan AS, di tengah kebuntuan diplomasi yang berkepanjangan.

Baca Juga: Piala Asia Putri U17: China Menang Melawan Australia

Baca Juga: Daftar Lengkap 24 Nama Anggota Polisi yang Dimutasi Kapolri Terkait Brigadir J, Ada Bharada RE dan Bripka RR

Latihan Ulchi Freedom Shield akan berlanjut hingga 1 September di Korea Selatan. Ini mencakup latihan lapangan yang melibatkan pesawat, kapal perang, tank, dan kemungkinan puluhan ribu tentara.

Sementara Washington dan Seoul menggambarkan latihan mereka sebagai untuk pertahanan, Korea Utara menggambarkannya sebagai latihan invasi.

Baca Juga: Pilkada Jakarta, Pengamat Ujang Komarudin: Ahok dan Anies Sulit Dipasangkan

Pyongyang telah menggunakannya untuk membenarkan pengembangan senjata nuklir dan rudalnya.

Ulchi Freedom Shield dimulai bersama dengan program pelatihan pertahanan sipil Korea Selatan selama empat hari, yang dipimpin oleh pegawai pemerintah.

Baca Juga: Mantan PM Pakistan, Imran Khan, Dituduh Terlibat Terorisme

Baca Juga: Menteri Dito Ariotedjo Minta Dukungan Pemerintah Jepang Desak Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner Perkuat Timnas

Dilaporkan, ini akan mencakup latihan yang mensimulasikan serangan bersama, penguatan senjata dan bahan bakar di garis depan, dan pemindahan senjata pemusnah massal.

Kedua sekutu juga akan berlatih untuk menghadapi serangan pesawat tak berawak dan perkembangan baru lainnya dalam peperangan, yang ditunjukkan selama perang Rusia di Ukraina.

AS dan Korsel mempraktikkan tanggapan militer-sipil bersama terhadap serangan di pelabuhan laut, bandara, dan fasilitas industri utama seperti pabrik semikonduktor.

Baca Juga: Hamas Setujui Gencatan Senjata Usul dari Mesir dan Qatar

AS dan Korsel dalam beberapa tahun terakhir telah membatalkan beberapa latihan reguler mereka. Serta mengurangi yang lain menjadi simulasi komputer, untuk menciptakan ruang bagi diplomasi pemerintahan Trump dengan Korea Utara dan karena kekhawatiran COVID-19.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Tampil Menawan saat Menjadi Model Cover Majalah V Hingga disamakan dengan Lukisan Monalisa

Ketegangan meningkat sejak runtuhnya pertemuan kedua antara mantan Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada awal 2019.

Baca Juga: Senator Amerika Serikat Ancam Sanksi ke ICC Bila Perintahkan Menangkap Benjamin Netanyahu

AS kemudian menolak tuntutan Korea Utara untuk pembebasan sanksi besar-besaran yang dipimpin AS, sebagai imbalan untuk membongkar kompleks nuklir yang menua, yang berarti penyerahan sebagian kemampuan nuklir Korea Utara.

Kim sejak itu bersumpah untuk meningkatkan penangkal nuklirnya, dalam menghadapi tekanan AS yang "seperti gangster".

Militer Korea Selatan belum mengungkapkan jumlah pasukan Korea Selatan dan AS yang berpartisipasi dalam Ulchi Freedom Shield. Tetapi menggambarkan pelatihan itu sebagai pesan kekuatan.

Baca Juga: Usman Kansong Mencari Buku Spinoza tentang Konsep Tuhan yang Dianut Einstein

Baca Juga: Geger! Jennie BLACKPINK Hanya Pakai Handuk di Teaser HBO Hingga Viral

Kementerian Pertahanan Seoul mengatakan pekan lalu bahwa Ulchi Freedom Shield “menormalkan” pelatihan skala besar dan latihan lapangan antara sekutu.

Yakni, untuk membantu meningkatkan aliansi mereka dan memperkuat postur pertahanan mereka terhadap ancaman Korea Utara yang berkembang.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (5): Luka Itu Dia Bawa Sampai Mati

Sebelum ditangguhkan atau dirampingkan, AS dan Korea Selatan mengadakan latihan bersama besar setiap musim semi dan musim panas di Korea Selatan.

Latihan musim semi termasuk latihan tembakan dengan peluru tajam, yang melibatkan berbagai aset darat, udara dan laut dan biasanya melibatkan sekitar 10.000 tentara Amerika dan 200.000 tentara Korea.

Baca Juga: Brigadir J Resmi Sandang Gelar Sarjana Hukum dengan IPK 3,28 dari Universitas Terbuka

Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono: Progres Rumah Dinas 36 Menteri di IKN Capai 87 Persen dan Selesai Juli 2024

Puluhan ribu tentara sekutu berpartisipasi dalam latihan musim panas, yang sebagian besar terdiri dari simulasi komputer untuk mengasah pengambilan keputusan dan perencanaan bersama. Meskipun militer Korea Selatan telah menekankan kebangkitan pelatihan lapangan tahun ini.***

Berita Terkait