DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ketua DPR RI Puan Maharani Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan Bersama Peserta KTT di Prancis

image
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani dalam Women Speakers' Summit 2024 di Paris, Prancis, Kamis, 7 Maret 2024. ANTARA/HO-DPR RI

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Puan Maharani bersama 23 ketua parlemen perempuan dunia, peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketua Parlemen Perempuan Dunia atau Women Speakers' Summit 2024, di Prancis sepakat memperjuangkan hak-hak perempuan.

Kesepakatan yang didukung Puan Maharani itu dalam bentuk deklarasi bersama atau join statement, sebagai kesimpulan dari pembahasan dalam Women Speakers' Summit 2024.

“Kami, para ketua perempuan di Majelis Parlemen Nasional berkumpul di Paris untuk menegaskan kembali dukungan kami yang teguh terhadap hak-hak perempuan," kata Puan Maharani dalam Women Speakers' Summit 2024 di Paris, Prancis, Kamis, 7 Maret 2024, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2024.

Baca Juga: Andre Vincent Wenas: Puan Maharani PDIP dan Giring Ganesha PSI Sudah Saling Kirim Sinyal untuk Berbaikan

Perhelatan Women Speakers' Summit 2024 yang digelar di Hotel de Lassay, Paris, sejak 6 Maret 2024 tersebut dipimpin oleh Ketua Majelis Nasional Prancis Madame Yaël Braun-Pivet. Adapun Women Speakers' Summit berada di bawah naungan Inter-Parliamentary Union (IPU), yang merupakan asosiasi parlemen negara-negara di dunia.

Melalui KTT tersebut, Puan menuturkan, para ketua parlemen perempuan dunia ingin mendorong diplomasi parlemen yang aktif dan berkomitmen kuat.

Puan juga menyatakan siap untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan.

Baca Juga: Hoaks: Puan Maharani dan PDIP Membenci Islam

Dalam deklarasi itu, para ketua parlemen perempuan menyatakan mempunyai tanggung jawab untuk mengecam dan mengutuk keras kekerasan seksual terhadap perempuan pada saat konflik. Hal ini mengingat kekerasan seksual merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.

Pada akhirnya, lanjut Puan, parlemen nasional yang merupakan perwakilan negara berada di garis depan dalam membela seluruh hak perempuan dan mendorong kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, serta efektivitasnya melalui undang-undang yang telah dirancang, disahkan, dan diawasi.

"Dengan memperkuat hak-hak perempuan dan anak perempuan, umat manusia secara keseluruhan akan bergerak maju," ucapnya.

Baca Juga: Puan Maharani: AHY dan Ridwan Kamil Sudah Tak Mungkin Dampingi Ganjar Pranowo, Tersisa Empat Nama Ini

Saat diskusi di KTT, Puan sempat menyoroti isu perempuan yang rentan menjadi korban dalam berbagai konflik di belahan dunia, salah satunya di Gaza dan Ukraina.

Banyak remaja perempuan kehilangan pembelajaran akibat rusaknya sekolah dan terhentinya kegiatan belajar, hingga terbatasnya pendidikan formal di berbagai wilayah yang mengalami konflik internal seperti Myanmar dan Sudan.

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan pun turut diadopsi pada deklarasi di KTT Ketua Parlemen Perempuan itu, termasuk dalam perjuangan melawan kesenjangan dan diskriminasi yang terus-menerus dialami oleh perempuan.

Baca Juga: Puan Maharani Tawari Gibran Rakabuming Bergabung ke Tim Pemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Puan menilai perjuangan melawan kesenjangan dan diskriminasi terhadap perempuan merupakan suatu keharusan dalam membela nilai-nilai kesetaraan dan demokrasi di seluruh dunia.

"Kami memiliki prioritas yang sama, termasuk pemberdayaan semua perempuan, penghapusan segala bentuk kekerasan, baik dalam keluarga, kekerasan berbasis seksual dan gender, maupun diskriminasi dalam bidang sosial, politik, dan kehidupan ekonomi," ucap Puan, menegaskan.

Para ketua parlemen perempuan tersebut sepakat mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan seluruh perempuan di dunia harus terus diperjuangkan.

Baca Juga: Puan Maharani Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Bahas Toleransi dan Perdamaian Dunia

Hal ini mengingat prinsip kesetaraan merupakan salah satu prioritas utama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai bagian dari Agenda 2030.

Jaminan persamaan hak, kata Puan, juga merupakan amanat dari Konvensi PBB Tahun 1979 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan dan berbagai produk hukum internasional lainnya.

Women Speakers' Summit 2024 turut menekankan pentingnya persamaan hak untuk akses terhadap pendidikan dan pekerjaan bagi perempuan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani: Parlemen Negara Sahabat akan Pantau Pemilu 2024 Sesuai Kesepakatan AIPA

Ditegaskan oleh Puan bahwa berbagai tantangan terkait stereotipe terhadap perempuan penyandang disabilitas harus diatasi bersama.

"Kita juga menghadapi tantangan baru, seperti kekerasan dunia maya, khususnya pelecehan dunia maya, dengan perempuan sebagai korban pertamanya. Kami bertekad untuk menghadapi semua tantangan ini bersama-sama," ungkap cucu Bung Karno tersebut. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait