DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Bahasa Arab Tema Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

image
Inilah contoh Khutbah Jumat tema Hari Sumpah Pemuda dilengkapi dengan bahasa Arab.

ORBITINDONESIA-  Perayaan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober besok akan jatuh pada hari Jumat, menjadi salah satu hari yang sakral dari umat Islam.

Sehingga ada tema khutbah Jumat yang bisa dibacakan dengan tema Hari Sumpah Pemuda.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Tentunya khutbah Jumat yang dibacakan bertema dan menyampaikan pentingnya persatuan dengan semangat Hari Sumpah Pemuda.

 Baca Juga: VIRAL! Atta Halilintar Dilaporkan ke Polisi Atas Keterlibatan Robot Trading

Berikut ini adalah contoh Khutbah Jumat dengan tema Hari Sumpah Pemuda:

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

????????? ??????? ????????? ????????? ???????? ???? ?????? ?????? ???????? ?????? ?????? ???? ??????? ??????. ???????? ???? ??? ?????? ?????? ??????? ???????? ????????? ???????????????. ?????????? ????? ?????????? ???????? ???????????? ???????? ???????? ??????? ??????????. ?????????? ???????????? ????? ?????????? ????????????? ????????????? ???????????? ????????? ???????? ???????? ??????????????? ????? ?????? ??????????. ?????? ??????: ????????????? ???????????????, ????????? ??????? ????? ????????? ????? ??????????? ?????? ?????????? ????????????. ????? ??????? ???????? ??? ??????????? ???????????. ???????? ????????? ???? ???????????? ??????????? ?????? ??????? ??????????? ??????????? ????? ??????????? ???????????? ???????????? ?????????????? ????? ?????? ??? ?????????? ????????????? ????????????? ?????? ??????? ?????????

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Segala puji merupakan milik Allah swt, Tuhan semesta alam.

Segala anugerah yang telah kita nikmati sampai detik ini, tidak lain adalah pemberian dari-Nya. Khususnya, nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Dengan kenikmatan-kenikmatan itu, sudah sepatutnya kita datang dan bertemu pada siang hari ini dalam rangka menunaikan ibadah kepada-Nya. Tidak lain, inilah bentuk syukur kita atas semua hal itu.

Baca Juga: Kronologi Pesawat Lion Air Putar Balik Setelah 30 Menit Lepas Landas Rute Jakarta Palembang

Selanjutnya, khatib mengajak kita semua untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammad.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Semoga shalawat kita juga dapat mengalir kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin.

Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.

Sebagai bagian dari peningkatan takwa itu, kita perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Baca Juga: Kucing Sering Menguap Padahal Tidak Merasa Mengantuk? Kenali Alasannya Berikut Ini

Sebab, waktu merupakan hal paling berharga. Sekali berlalu, waktu tidak akan pernah kembali dan terulang.

Waktu tidak dapat dibeli 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam satu jam, dan seterusnya tidak dapat berubah, bertambah atau berkurang.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,  kita memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94 tahun, 28 Oktober 1928 – 28 Oktober 2022.

Sumpah pemuda yang dirumuskan di Jakarta menandai kebangkitan para kaula muda menuju satu cita-cita bersama, yakni merdeka.

Tak aneh, 17 tahun selepas itu dideklarasikan, bangsa kita bisa memproklamasikan diri sebagai entitas bangsa dan negara yang merdeka.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

 Baca Juga: Drawing Piala Asia U20 2023 , Indonesia Satu Grup dengan Irak, Suriah dan Tuan Rumah

Sebagaimana diketahui bersama, kaula muda saat itu bersumpah tiga hal, yakni (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia; (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Meskipun belum ada pembicaraan mengenai bentuk kenegaraan, bangsa kita saat itu telah bersepakat memberi nama Indonesia untuk negara yang kelak berdiri nanti.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Bukan hanya itu, kesepakatan lain yang diusung bersama adalah bahasa persatuan dan kebangsaan.

Kita tentu hafal betul, bahwa negara kita terdiri dari ratusan suku dengan ratusan bahasa daerah yang digunakan dalam lingkup lokal wilayah tertentu.

Dengan adanya kesepakatan mengenai satu kebangsaan dan bahasa persatuan tanpa menafikan entitas suku dan bahasa daerah masing-masing, Indonesia lekas terbangun dan merdeka.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Hadirin, Jamaah Jumat yang berbahagia Ada satu kata kunci dalam Hari Sumpah Pemuda yang dideklarasikan para pendahulu kita itu sehingga manfaatnya dapat kita rasakan hingga saat ini, berupa kemerdekaan negara, bebas dari belenggu penjajahan. Apa kata kunci tersebut? Tiada lain adalah persatuan.

Dalam hal ini, Allah SWT telah mengingatkan kita untuk senantiasa bersatu dan jangan menjadi terpecah belah. Peringatan itu difirmankan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 105.

 ????? ??????????? ???????????? ???????????? ?????????????? ????? ?????? ??? ?????????? ????????????? ????????????? ?????? ??????? ?????????

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

 

Artinya: “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat.” (Q.S. Ali Imran: 105)

Allah SWT secara jelas melarang kita untuk menjadi pecah belah. Bila kita lihat secara bahasa, pada kalimat tersebut, Allah SWT menggunakan laa nahi, yang berarti larangan.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Baca Juga: 10 Link Twibbon yang Bisa Anda Gunakan untuk Merayakan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022

Dalam satu kaidah disebutkan, bahwa larangan secara asalnya dihukumi haram. Artinya, jika kita melakukan tindakan yang membuat perpecahan, maka kita berdosa.

Dalam pemahaman terbalik (mafhum mukhalafah)nya, kita diperintahkan untuk bersatu. Persatuan dapat mengokohkan persaudaraan.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Betapapun kuatnya, jika persatuan tidak dipegang dengan baik oleh masing-masing individunya, tentu akan bangunan kelompok atau golongan akan mudah runtuh diterpa beragam hal.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memperkuat persatuan kita. Sebab, Rasulullah saw juga menjunjung persatuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan di Kota Madinah.

Hal tersebut tertuang dalam sebuah Piagam Madinah. Dalam piagam tersebut, berbagai suku dengan latar belakang agama yang berbeda menandatangani kesepakatan damai, bersatu untuk tidak saling menyakiti satu sama lain.

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

 

Hal ini sejalan dengan sebuah hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini.

 

Baca Juga: Di Gedung Long See Tong Kota Padang, Mahfud MD Janji Perjuangkan Hak Adat

???? ???????????? ???? ?????? ?????: ????? ??????? ???? ?????? ????? ???????? ?????????: «????? ????????????? ??? ????????????? ????????????? ??????????????? ???????? ????????? ????? ???????? ?????? ???????? ???? ??????? ???????? ??????????? ?????????». ???? ????

 

Artinya: Dari An-Nu’man bin Basyir, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Kamu melihat orang-orang mukmin di dalam saling berkasih sayang, mencintai, dan bersimpatnya seperti tubuh. Jika (sebagian) anggotanya sakit, maka sebagian tubuh lainnya akan tertatih-tatih (ikut merasakannya) sebab tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Janjikan Tunjangan Ibu Hamil, Guru Mengaji, dan Bebaskan Pajak Bumi Bangunan

 

Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk dapat menjaga persatuan dan kesatuan di negeri kita tercinta ini. Dengan begitu, semoga kita semua dapat menjalani kehidupan ini dengan lebih aman, nyaman, dan damai.

 

Baca Juga: Syafrin Liputo: DKI Jakarta Bebas Kendaraan Bermotor Malam Natal dan Tahun Baru di Jalan Sudirman-MH Thamrin

??????? ????? ???? ???????? ??? ??????????? ??????????? ??????????? ???????????? ????? ?????? ???? ?????????? ??????????? ??????????? ??????????? ??????? ?????????? ??????????? ??????? ???? ??????????? ???????????. ?????????????? ????? ??????????? ???? ???????? ??????????? ??????????????? ???????????????? ????? ?????? ??????????????????? ????? ??????? ??????????????

Itulah contoh Khutbah Jumat  tema Hari Sumpah Pemuda dilengkapi dengan bahasa Arab.***

Berita Terkait