DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Belajar Hikmah dari Perampok yang Cerdas

image
Ilustrasi perampok cerdas

ORBITINDONESIA - Seorang perampok masuk ke bank dan berteriak kepada semua orang di bank: ”Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup Anda adalah milik Anda ..”

Mendengar ancaman perampok itu, semua orang di bank kemudian tiarap. Hal ini disebut “Mind changing concept – mengubah cara berpikir“. Semua orang berhasil mengubah cara berpikir dari cara yang bisa menjadi cara yang kreatif.

Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, ”Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!”

Baca Juga: Pilkada Jakarta, Pengamat Ujang Komarudin: Ahok dan Anies Sulit Dipasangkan

Baca Juga: Webinar Satupena Akan Diskusikan Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Jawa Tengah

Hal ini disebut ”Being professional – bertindak profesional“. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD, ”Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita”.

Baca Juga: Menteri Dito Ariotedjo Minta Dukungan Pemerintah Jepang Desak Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner Perkuat Timnas

Perampok tua menjawab. ”Dasar bodoh. Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”

Hal ini disebut “Experience – Pengalaman“. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas ijazah dari universitas.

Baca Juga: Puisi Cinta Yang Membunuh, Film Horor Keren Garapan Garin Nugroho

Baca Juga: Hamas Setujui Gencatan Senjata Usul dari Mesir dan Qatar

Sementara di bank yang dirampok, si manajer berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, ”Tunggu dulu, kita ambil dulu Rp 10 milliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”

Hal ini disebut “Swim with the tide – ikuti arus“. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata,” Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.”

Baca Juga: Senator Amerika Serikat Ancam Sanksi ke ICC Bila Perintahkan Menangkap Benjamin Netanyahu

Hal ini disebut “Killing boredom – menghilangkan kebosanan“. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan Anda.

Baca Juga: Tiga Orang Jadi Tersangka Dugaan Korupsi BTS di Kementerian Kominfo

Keesokan harinya berita di TV melaporkan uang Rp 100 milliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil perampokan dan perampok sangat murka.

Baca Juga: Usman Kansong Mencari Buku Spinoza tentang Konsep Tuhan yang Dianut Einstein

“Kita susah payah merampok cuma dapat Rp 20 milliar, orang bank tanpa usaha dapat Rp 80 milliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”

Hal ini disebut sebagai “Knowledge is worth as much as gold – pengetahuan lebih berharga daripada emas“.

Dan di tempat lain manajer dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (5): Luka Itu Dia Bawa Sampai Mati

Baca Juga: Survei Indikator Politik Indonesia: KEJAKSAAN AGUNG Jadi Lembaga Penegak Hukum Paling Dipercaya, Ungguli KPK

Hal ini disebut sebagai “seizing opportunity – berani mengambil risiko“.

Selamat mencermati kisah di atas. Meski mengandung humor namun ada point-point yang bisa kita tangkap dari humor bisnis di atas...

Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono: Progres Rumah Dinas 36 Menteri di IKN Capai 87 Persen dan Selesai Juli 2024

Apakah anda bisa melihat, mengapa bangsa ini selalu ada keributan?

Kisah Perampokan di atas adalah mewakili segala sesuatu yg terjadi di negara ini. Di setiap lini dari pejabat tinggi sampai tingkat kelurahan selalu ada orang jahatnya.***

Berita Terkait