DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ada Lagi, Kasus Penganiayaan Awak Kapal Hingga Lumpuh oleh Pekerja Perusahaan Pelayaran

image
ilustrasi kasus penganiayaan

ORBITINDONESIA.COM – Sebuah peristiwa penganiayaan kembali viral di media sosial Twitter, yang dialami seorang awak kapal hingga mengakibatkan dirinya lumpuh.

Kisah memilukan tersebut dibagikan akun Twitter @seranaur tentang seorang awak kapal yang mengalami penganiayaan oleh pekerja senior sebuah perusahaan pelayaran.

Baca Juga: PBB Kecam Pelanggaran Kebebasan Pers oleh Israel Terkait Penutupan Kantor Lokal Al Jazeera di Yerusalem

Dalam cuitannya Seranaur menyebutkan bahwa awak kapal itu baru bekerja di perusahaan pelayaran tersebut selama dua bulan, namun sudah mendapat kekerasan baik verbal maupun fisik.

Baca Juga: Ini Profil Ketua DPRD Ambon Orang Tua Abdi Toisuta Pelaku Penganiayaan Pelajar Hingga Tewas

Penganiayaan tersebut diduga dilakukan oleh salah seorang awak kapal senior yang sudah lebih dulu bekerja untuk perusahaan pelayaran tersebut.

Baca Juga: Klasemen Formula 1: Max Verstappen Pimpin Klasemen Usai GP Miami

Seranaur membagikan sebuah tangkapan layar dari sebuah akun Instagram dengan username @celsa_9 yang menulis di Instagram strorynya:

"Halo ada yang bisa up kasus aku tidak ya? Atau ada yang akun twitternya berpengaruh dan bisa naik? Karena aku yakin kalau lapor ke kantor polisi pun belum tentu di tangani," tulis akun tersebut di Instastorynya.

Baca Juga: Kapolda Maluku Minta Kasus Penganiayaan oleh Anak Anggota DPRD Ambon Diusut Tuntas: Tidak Ada Tebang Pilih

"Tolong DM aku yang mengerti dan yang tahu bagaimana caranya (membuat) laporan ke kantor polisi ya. Terima kasih, gais, ini kasus ayah sampai lumpuh", tulis akun itu lai melanjutkan.

Baca Juga: Formula 1: Lando Norris Juara GP Miami

Lebih lanjut, Seranaur membagikan tangkapan layar dari sebuah percakapan WhatsApp yang diduga dilakukan oleh anak korban dengan salah satu pekerja di perusahaan kapal tersebut.

Dari percakapan WhatsApp tersebut, terlihat anak korban sedang mencoba meminta perusahaan pelayaran tersebut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang dialami oleh ayahnya.

Baca Juga: KRONOLOGI LENGKAP, Kasus Penganiayaan oleh Anak Anggota DPRD Ambon kepada Pelajar hingga Tewas

Baca Juga: Ahmad Azzam Muhammad, Siswa SMA Labschool Jakarta Diterima di 6 Perguruan Tinggi di Amerika: Terampil Menulis Esai

Pekerja tersebut mengatakan bahwa perusahaan dapat membantu memberikan pertolongan melalui BPJS Ketenagakerjaan.

Meski begitu, perusahaan juga beralasan jika korban memiliki penyakit bawaan sebelumnya, maka bantuan yang diberikan akan ada batasnya.

Namun, anak korban bersikeras bahwa ayahnya tidak memiliki penyakit bawaan sama sekali.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (4): 50 Tahun Kututup Rahasia Itu Rapat-rapat

Baca Juga: Seorang Pelajar 15 Tahun Tewas Usai Jadi Korban Penganiayaan Anak Ketua DPRD Ambon, Alasannya Sepele

Dia juga mengatakan kalau ayahnya berangkat bekerja dua bulan lalu dengan keadaan sehat dan masih sangat segar.

Anak korban menyebutkan bahwa dia dan keluarganya hanya ingin meminta pertanggung jawaban dari perusahaan pelayaran tersebut.

Baca Juga: Piala Thomas 2024: Indonesia Runner Up

Karena, sejak hari pertama pulang dengan kondisi sakit, perusahaan tidak memberikan obat apapun.

Baca Juga: Profil Pierre Gruno, Artis Senior yang Kini Ditahan Polisi Akibat Tersandung Kasus Penganiayaan

Padahal dalam berkas kepulangan, perusahaan mengaku sudah memberikan obat yang dikirim bersama dengan berkas-berkas tersebut.

Baca Juga: Liga Belanda Eredivisie: PSV Eindhoven Juara

Selanjutnya, lewat Instagram story yang di capture oleh Seranaur, anak korban membagikan kronologi terjadinya penganiayaan yang dilakukan oleh senior di tempatnya bekerja.

"Singkat cerita ayah aku kerja di pelayaran belum sampai dua bulan, dan tiba-tiba dapat kabar ayah udah sakit, gabisa ngomong, badan luka, kaki kanan dan kiri gabisa gerak karena saraf ayah kena," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Jonathan Latumahina Bawa Bukti Baru di Persidangan Kasus Penganiayaan David Ozora, Mario Dandy Ketar Ketir

Baca Juga: Pemain Timnas Jay Idzes Bawa Venezia Menang untuk Dekati Promosi ke Serie A

"Pas sampai rumah sakit daerah Jakarta Utara, ayah masih takut buat ditanya kenapa (ini bisa terjadi). Temannya ngejelasin karena jatuh," lanjut akun tersebut lagi.

"Dari kapan, logika kalo jatuh patah tulang bukan jadi struk!!! Ketika sampai rumah kita selalu tanya dan make sure apa benar jatuh? Dan ternyata ayah dianiaya oleh seniornnya," tulis anak korban di Instagram storynya.

Melalui Instagram story miliknya, anak korban juga membagikan foto kondisi ayahnya yang sedang terbaring lemas di rumah sakit.

Baca Juga: M Haris: Peserta MITA Tingkat Nasional Diminta Perkenalkan Wisata Bangka ke Masyarakat dan Dunia Internasional

Baca Juga: Jonathan Latumahina Beri Kesaksian Pada Sidang Lanjutan Kasus Penganiayaan David Ozora

"Keadaan ayah aku pas di RS, bener-bener beda dari awal berangkat kerja sampai sekarang. Ayah aku harus dimandiin, disuapin dll. Yang awalnya sehat wal afiyat, sampai gabisa ngomong", tulis anak korban dalam foto tersebut.

Lebih lanjut anak korban menjelaskan bahwa ayahnya dianiaya oleh 6 orang,

Baca Juga: Lenovo Perkenalkan LISSA, Solusi AI Berkelanjutan Dalam Teknologi Informasi, Termasuk Kurangi Jejak Karbon

"Ya tuhan, awalnya masuk PT bilangnya cuma tugas di daerah sabang sampai merauke, ternyata sudah sampai samudera hindia," jelasnya.

Baca Juga: Mario Dandy Satriyo Terjerat Pasal Berlapis, Penganiayaan dan Pencabulan Anak di Bawah Umur!

Menurut akun tersebut, ayahnya dianiaya di Kapal Marcel 18, bahkan sehari-harinya tak diberi makan dan minum, juga dianiaya oleh seniornya.

Baca Juga: Ketum PKB Muhaimin Iskandar Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah yang Akan Diusung di Makassar

"Tapi ayah pas arah balik beda kapal. Alhamdulillahnya kapal yang (ditumpangi) ayah, balik mau ngurusin ayah. Karena, kapal yang menganiaya Ayah masih beroperasi dan baru balik sepuluh bulan kemudian, jadi ayah ikut kapal lain," jelasnya lagi.

Menurut akun tersebut, kasus ayahnya tak berbeda dengan kasus yang menimpa David Ozora, yang dipukuli Mario Dandy sampai lumpuh.

Baca Juga: Jonathan Latumahina Sebut Rafael Alun Trisambodo Gunakan Pengaruhnya Intimidasi Kasus Penganiayaan David Ozora

Baca Juga: Muhammadiyah Kabupaten Kediri Jawa Timur Tak Ingin Pilkada 2024 Hanya Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong

"Begitupun ayah aku, ayah aku kena saraf dan di otak kiri udah ga berfungsi, otak kanan melemah, ayah gabisa gerakin kaki dan tangan sebelah kanan. Ayah aku sayang, sabar ya", tulis anak korban.

Anak korban juga menjelaskan bahwa korban sebenarnya akan bekerja di PT Osin. Namun, entah kenapa akhirnya korban malah bekerja di PT Marcel. Diketahui belakangan bahwa korban melamar kerja di perusahaan pelayaran melalui calo.

"Awalnya ayah masuk PT Osin, ternyata dioper ke PT Marcel, ini jatuhnya perdagangan manusia karena ayah pun pindah kapal pas ditengah laut," kata anak korban.

Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Sebut Tuntutan Gencatan Senjata Hamas Tak Dapat Diterima

Baca Juga: Karir AKBP Achiruddin Hasibuan Hancur, Usai Dipecat, Kini Jadi Tersangka Pembiaran Penganiayaan Ken Admiral

"Bukti kuat pun belum ada kaya CCTV di kapal atau apapun. Tapi yang jelas ayah awalnya gamau jujur, akhirnya mau jujur. Karena ayah trauma parah, buat ayah ngomong pun ga bisa.
Ya karena jadi kaya stroke, kurang jelas, yang jelas kita tanya pelan-pelan akhirnya ayah jujur kalau (ayah aku) dipukul, ditonjok, ditendang, ga dikasih makan, entah diapain lagi.

Ini kelakuan seniornya wkwk anj*ng, bangs*t, 6 lawan 1? Selama berminggu-minggu disiksa? GO TO HELL ANJ*NG," tulisnya.

Baca Juga: Korea Selatan Ikut Pelatihan Perang Siber Multinasional yang Dipimpin AS pada 5-11 Mei 2024

Baca Juga: Keponakan Ken Admiral Sebut Aditya Hasibuan 'Orang Jahat', Saksi Ada di TKP Penganiayaan Pertama

Terakhir, anak korban meminta pertolongan warganet untuk membantunya menyelesaikan kasus ini. Karena, dia mengaku sudah melakukan segala cara namun belum ada tindak lanjut dari PT tempat korban bekerja.

"Gua belum dapet foto atau identitas seiornya yang berjumlah 6 orang itu, tolong bantu up ini ya gais. Ayah aku salah apa? Ayah aku sampai gini, ngomong gabisa, gerak pun gabisa," tulisnya.

Baca Juga: Inilah Stadion Clairefontaine di Prancis, Tempat Indonesia Bertanding Melawan Guinea Babak Playoff Olimpiade

Dalam postingan lain, anak korban memperlihatkan perbedaan kondisi fisik dari ayahnya sebelum dan sesuah bekerja. Terlihat banyak sekali perbedaan fisik korban yang sebelumnya terlihat segar dan berisi, menjadi lemas dan kurus.

Baca Juga: Diduga Terkait Asmara, Isi Chat Ken Admiral ke Aditya Hasibuan Terungkap Hingga Berujung Penganiayaan

Kasus ini menyita perhatian warganet dan sudah dilihat sebanya 1,5 juta kali. Banyak dari netizen yang men-tag akun-akun besar yang bisa membantu menyelesaikan kasus ini.

Baca Juga: Laki-laki Pedagang Siomay Asal Bandung Curi Ratusan Celana Dalam Perempuan di Kota Semarang untuk Puaskan Hasrat Seksnya

Seorang tiktoker bernama @mazzini_gsp memberikan tanggapannya atas kasus ini, dan sudah membantu membuat laporan kepolisian. Dia juga menulis bahwa pihak kepolisian sudah mulai bertindak menyelidiki kasus ini.

"Pihak kepolisian akan melakukan penelusuran kasus ini walaupun keluarga korban belum buat laporan. Kontak dari keluarga korban sudah kuteruskan, polisi sedang proses menghubungi korban," tulisnya.

Baca Juga: David Ozora Korban Penganiayaan Mario Dandy Satriyo Segera Keluar dari Rumah Sakit

Baca Juga: Setelah Jadi WNI, Maarten Paes: Saya Ingin Menempatkan Indonesia di Peta Sepak Bola Dunia

"Tadi juga sudah menghubungi Om Uya Kuya untuk membantu pengawalan kasusnya via platform LBU-nya. Semoga keluarga korban bisa dihubungi supaya pengungkapan kasusnya cepat (selesai)," tulisnya melanjutkan.

Terakhir, akun Mazzini menuliskan bahwa polisi saat ini juga sedang gencar membongkar kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO).

"Semoga pihak PT Osin dan PT Marcel segera ditangkap, biar cepat clear, itu bapak diapain sampe lumpuh dan gak bisa ngomong gitu," tulisnya sambil mengcapture sebuah berita tentang penangkapan 855 tersangka kasus penjualan orang.

Baca Juga: Ipswich Town Promosi ke Liga Premier Inggris, Elkan Baggott: Hari yang Luar Biasa

Semoga kasus ini cepat selesai, dan keluarga korban mendapatkan hak-haknya dengan baik.***

Berita Terkait