Puisi Gol A Gong: Kota Tak Bernyawa
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 09 Februari 2024 18:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ketika di dalam kereta,
aku tak sanggup melihatmu dari jendela.
Stasiun bukan lagi perhentian.
Ia jadi pemberangkatan.
Lihatlah, bangku di depanku kosong.
Untukmu.
Baca Juga: Kisah Seputar Lebaran: Mereka yang Mengharap Rupiah Berlipat dari Jualan Kulit Ketupat
Kau ada di peron?
Bahkan senyumanmu tertelan kabut kota.
Kau sibuk dengan perayaan.
Baca Juga: Pelatih Tim Nasional Austria Ralf Rangnick Tolak Melatih Bayern Muenchen
Pelangi telah jatuh di kota.
Kau salah satu warnanya.
Senyummu di setiap persimpangan.
Baca Juga: BMKG: Suhu Panas di Indonesia akan Berlangsung Sampai September
Wajahmu jadi penuh debu.
Usang dalam kiasan.
Sudah lama kota kita tak bernyawa.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Industri Senjata Petik Untung dari Kematian
Tadinya kita akan melahirkan kota baru.
Senja terlalu cepat datang.
Kita bergegas ke kamar tidur.
Baca Juga: Menteri Pemuda Olahraga Dito Ariotedjo Jajaki Kerja Sama dengan Klub Saudi Arabia Al Nassr
Terkurung dalam ketakutan.
Serang, 9 Januari 2016
Baca Juga: Menteri Pemuda Olahraga Dito Ariotedjo Jajaki Kerja Sama dengan Klub Saudi Arabia Al Nassr
Gol A Gong