Ini Dia Sepuluh Lagu Terbaik The Rolling Stones Sepanjang Masa, Mana Paling Sering Kamu Dengar?
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 08 September 2023 07:41 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Penikmat musik rock tentu tidak asing dengan band The Rolling Stones dengan vokalisnya yang nyentrik dan fenomenal, Mick Jagger.
The Rolling Stones merupakan sebuah band dari London, Inggris, yang saat ini sudah berusia lebih dari enam puluh tahun.
Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi
Meskipun usia band dan seluruh personil didalamnya sudah menginjak usia senja, The Rolling Stones masih terus aktif berkarya dan melakukan tur keliling dunia.
Baca Juga: Yuk Intip Daftar Lagu yang akan Rilis pada Bulan September 2023
Itulah alasan mengapa band ini selalu dikenang dan menjadi salah satu band yang dianggap sebagai legenda oleh banyak orang.
Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series
The Rolling Stones memulai debut pertamanya pada tanggal 12 Juli 1962 di sebuah konser bernama Marquee Jazz Club di London, Inggris.
Band ini awalnya bernama Rollin' Stones dalam debut pertama mereka. Kemudian, mereka merubahnya menjadi The Rolling Stones saat peluncuran resminya.
Nama ini terinspirasi dari julukan seorang musisi terkenal di zaman itu yang bernama Muddy Waters.
Dalam buku biografi sang gitaris, Keith Richards, yang berjudul Life, dia sangat ingat betul ketika band ini harus meminjam uang dari ayah Mick Jagger untuk menyewa peralatan band yang digunakan dalam debut mereka.
Pada awal pembentukannya, band ini sangat terobsesi untuk membawakan musik blues dan belum merambah ke dunia rock.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menikmati Libur Idulfitri Bersama Cucunya di Objek Wisata Satwa Deli Serdang
Mereka sering membawakan cover dari musisi Amerika seperti Chuck Berry dan Bo Diddley sambil berjuang untuk mendapatkan penghasilan dari tempat lain.
Enam dekade kemudian, band ini kembali menggelar konser pada musim panas tahun 2022 silam.
Mereka menggelar konser mengelilingi Eropa untuk merayakan pencapaian mereka yang belum pernah terjadi selama ini.
Mick Jagger, Keith Richards, dan Ronnie Woods kembali ke atas panggung untuk pertama kali setelah mereka ditinggal pergi oleh drummer mereka, Charlie Watts yang meninggal pada Agustus 2021.
Konser tersebut juga menandai perjalanan panjang The Rolling Stones selama enam puluh tahun lamanya berkarir di dunia musik.
Untuk merayakan warisan karya abadi The Rolling Stones, berikut adalah sepuluh lagu The Rolling Stones paling fenomenal sepanjang masa.
Baca Juga: New Year Gaza 24 B
1. Angie (1973)
Lagu bernuansa balada akustik ini menjadi lagu paling terkenal dalam album mereka yang berjudul Goat Head Soup yang dirilis pada tahun 1973.
Baca Juga: DKI Jakarta Temukan Ratusan Penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul tidak Sesuai Data
Aransemen piano yang mewah diiringi dengan string menampilkan sisi Stone's yang sangat berbeda dari yang biasa mereka tampilkan.
Lagu tersebut memperlihatkan sang vokalis, Mick Jagger, sebagai mantan kekasih yang penuh perasaan dan menutup kisah cintanya melalui sebuah lagu.
Baca Juga: Hasil Rapat Rekapitulasi, KPU RI Sahkan Prabowo-Gibran Unggul di Kalimantan Barat
Penampilan Jagger dalam lagu tersebut memunculkan sentimen cinta yang hilang dengan penuh perjuangan yang melelahkan, seperti dalam lirik berikut.
"Angie, you're beautiful, yeah/But ain't it time we said goodbye"
Dalam buku autobiografinya, Richards mengatakan bahwa dia menulis nama Angie saat sedang memulihkan diri di pusat rehabilitasi.
Baca Juga: KBRI Tokyo Kawal Penanganan 20 Warga Indonesia Anak Buah Kapal Jepang Fukuei-Maru yang Kandas di Izu
Para penggemar kemudian menghubungkan nama tersebut dengan putri Richards yang bernama Angela.
Meskipun Richards sudah berulang kali mengatakan bahwa nama tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan anaknya, nama tersebut sudah sangat melekat dengan dirinya dan masa lalunya.
Baca Juga: Liga 1: Petik Hasil Seri Melawan Bhayangkara FC, Arema FC Merangkak Naik Satu Peringkat
2. Beast of Burden (1978)
Lagu ini memadukan suara dari Richards dan Woods yang sangat berbeda dari Stone's di awal era tahun 60-an.
Dari rekaman lagu Some Girls pada tahun 1978, The Rolling Stones sudah mulai memasuki era modern di tahun 1980-an.
Baca Juga: Lewat Sebuah Diskusi Berdua: Inilah Alasan Denny JA Memilih Berdiri di Samping Presiden Jokowi
Musik di era tersebut sudah mengalami perubahan drastis dari segi penulisan liriknya, baik secara teknis maupun filosofis.
Menjadi pionir dari lagu-lagu dance pada era disco seperti Emotional Rescue dan She's So Cold, potongan lagu Beast of Burden menampilkan inti dari kehebatan The Rolling Stones.
Lagu ini banyak menampilkan energi modern yang seolah-olah mengatakan kepada seluruh dunia bahwa kami sama sekali tidak ketinggalan zaman.
Meskipun saat itu Keith Richards sedang berjuang melawan narkoba, band ini masih memiliki api semangat yang membara di dalamnya.
Baca Juga: Liga 1: Kalahkan Tuan Rumah Persikabo 1973, Borneo FC Kian Kukuh di Puncak Klasemen
3. You Can't Always Get What You Want (1969)
Kita semua sepakat bahwa beberapa pelajaran terbesar dalam hidup ini dapat disaring dengan mudah lewat musik yang kita dengar.
Tidak ada satupun lagu di dunia ini yang lebih tepat untuk mengelola ekspektasi dan mengatasi kekecewaan selain lagu You Can't Always Get What You Want dari The Rolling Stones.
Baca Juga: Real Madrid dan Mbappe Sedang Berunding Kontrak
Baca Juga: PECAH, Helloweebs Vol. 3 Diikuti Puluhan Ribu Cosplayer dan Wibu, Lagu One Piece Menggema
Lagu ini direkam oleh Stone's pada tahun 1969 dan menjadi salah satu lagu paling fenomenal di album Let It Bleed.
The Rolling Stones menambahkan instrumen piano, French horn, dan London Bach Choir dalam aransemen di lagu ini.
Baca Juga: Liga Inggris: Manchester United Dekati Empat Besar Usai Menang Melawan Luton Town
Sehingga membuat lagu ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, menjadi hiburan untuk yang sedang bersedih, dan sangat nyaman didengar.
Lagu ini sangat disukai oleh semua orang secara universal. Bahkan hingga saat ini, ketika Jagger membawakan lagu ini secara langsung, seluruh penonton akan bernyanyi bersama di bagian refrainnya.
Angin malam yang berhembus perlahan dan di tengah gemerlap lampu yang remang redup memberikan pengalaman konser yang katarsis.
4. Brown Sugar (1971)
Lagu ini merupakan lagu yang sering dianggap kontroversial oleh semua orang karena referensinya mengarah pada perbudakan, seks, heroin, dan ras.
Baca Juga: Addin Jauharudin Terpilih Sebagai Ketua Umum PP GP Ansor dalam Kongres XVI yang Berjalan Damai
Lagu ini menjadi hits nomor 1 dalam album Sticky Fingers milik The Rolling Stones yang menampilkan dua elemen intrinsik dari lagu-lagu mereka yang abadi.
Elemen intrinsik tersebut adalah lirik dari Mick Jagger yang terkenal tabu dan riff gitar yang sangat tajam dan berwibawa dari Keith Richards.
Baca Juga: Haruskah Lembaga Survei Memberi Tahu Siapa yang Mendanai Surveinya? Inilah Pendapat Denny JA
Ada perdebatan tentang siapakah sosok yang menginspirasi Jagger untuk membuat lagu tersebut, Marsha Hunt atau Claudia Lennear.
Baca Juga: Sukses Digelar di Korea, Berikut Puluhan Lagu yang Dibawakan dalam Konser NCT NATION: To The World
Marsha Hunt adalah seorang aktris sekaligus model papan atas yang melahirkan anak pertama Jagger, Karis Jagger.
Baca Juga: MotoGP: Ducati Berusaha Perpanjang Kontrak Francesco Bagnaia
Sementara Claudia Lennear merupakan seorang backing vokal yang berkencan dengan Jagger saat lagu tersebut sedang direkam.
Setelah sekian lama mendapatkan kecaman dari banyak pihak, Stone's menghapus Brown Sugar dari setlist mereka di 2021.
Baca Juga: Beredar Lirik Lagu Sindir Budiman Sudjatmiko, Usai Dipecat dari PDI Perjuangan Akibat Dukung Prabowo
Baca Juga: Liga Inggris: Sikat Habis Chelsea 4-1, Liverpool Semakin Mantap di Puncak Klasemen Sementara
Namun, Lennear mengatakan kepada media Spin bahwa dirinya tidak setuju dengan keputusan tersebut.
"Kapan kita belajar memahami sejarah tanpa merasa kesal? Saat ini kita tidak benar-benar berada di dalam ruangan tersebut," kata Lennear dikutip Orbitindonesia.com dari EW Entertainment 7 September 2023.
"Aku sensitif, tapi kalau menyangkut lisensi puitis, aku melepaskannya. Itu hanya sebuah riff yang bagus. Itu hook yang bagus," katanya.
Baca Juga: Ini Tema Utama Debat Capres Kelima atau Terakhir yang akan Dibahas Anies, Prabowo, dan Ganjar
Baca Juga: Album NCT Terbaru, Golden Age Sudah Dirilis! Ada Formasi Member yang Berbeda untuk Setiap Lagu
Lagu ini sangat berbeda dengan lagu Wild Horses yang memiliki nuansa Country yang sangat tenang.
Lagu Brown Sugar menegaskan keganasan Stone's yang sama seperti yang ada di tahun 60-an, namun dengan segala bentuk kecerobohan, narkoba, dan kekacauan yang dilakukan band selama dekade ini.
Baca Juga: Jadwal Debat Capres dan Cawapres Terakhir, Tema, Tempat, dan Jam Tayang
Jagger mengatakan bahwa ketidakjelasan materi pelajaran yang cabul telah membuat materi yang tidak pantas bercampur dalam sebuah lagu rock yang bagus.
Jagger juga mengatakan bahwa masih banyak yang harus disaring di tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: Program BBM Satu Harga Digenjot Percepatannya di 2024 oleh BPH Migas
5. (I Can't Get No) Satisfaction (1965)
Secara umum, lagu ini menjadi lagu The Rolling Stones paling populer sepanjang masa dan sudah diputar lebih dari 600 ribu kali di Spotify dan YouTube.
Lagu ini seringkali diputar di acara barbekyu keluarga, bar selam, dan arena olahraga karena lagu ini melampaui genre, waktu, dan geografi.
Baca Juga: Piala Asia 2023: Malam Ini Siaran Langsung Indonesia Vs Australia di RCTI Pukul 18.30 WIB
Lagu ini masuk dalam album berjudul Out Of Our Heads (1965) dan menjadi lagu pertama yang menduduki urutan nomor 1 di tangga lagu Amerika.
Ironisnya, Jagger menulis lirik lagu ini dengan penuh kekecewaan dan frustasi terhadap Amerika Serikat yang dianggap terlalu memanjakan dan dikomersialisasi.
Baca Juga: Dubes RI untuk Malaysia Hermono Merespons Video yang Tuduh Intervensi Intelijen dalam Pemilu 2024
Jagger menulisnya sewaktu dia sedang berada di Florida dan nampaknya seluruh pemuda yang ada disana setuju dengan pendapat Jagger.
Baca Juga: Kepada Angin dan Burung-burung: Lagu dan Zamannya dalam Pandangan Denny JA
Richards mengatakan bahwa riff legendaris singalong didapatkannya dalam malam berkabut, namun untungnya dia masih bisa mendapatkan rekamannya.
Baca Juga: Duh, Wartawan Ini Kecopetan saat Meliput Debat Capres Cawapres di JCC
6.Sympathy for the Devil (1968)
Lirik paling fenomenal dari lagu ini adalah "Please allow me to introduce myself, I'm a man of wealth and taste!"
Lirik sombong tersebut sering dinyanyikan oleh orang-orang dari segala usia di belakang mikrofon bar karaoke setelah meminum satu atau dua koktail.
Baca Juga: Pengamat Komunikasi Anang Sujoko: Debat Keempat Pilpres akan Tampilkan Kelebihan Cawapres
Ketika Jagger membawakan lagu ini di acara BBC Rock and Roll Circus tahun 1968, dia berjalan melintasi panggung dengan menggoyangkan pinggulnya.
Atraksi tersebut membuat reaksi para penonton dan membuat mereka terinspirasi seolah-olah hal tersebut adalah simbol seks.
Baca Juga: In Memoriam Abdul Hadi WM: Penulis Besar Selalu Hidup Melalui Karyanya
Lirik lagunya juga tidak meninggalkan hal-hal yang terlarang yang akhirnya membuat band ini berada di posisi mengherankan dan celaka.
Lagu ini mengangkat isu-isu agama, perang, kebrutalan polisi, nafsu, dan segala bentuk kekerasan yang selalu mendapatkan perhatian penuh.
Baca Juga: Simak Jadwal Laga Kamis: Piala Asia 2023, Piala Afrika 2024, dan Kiprah Indonesia di India Open
Padahal, menurut Stone's, landasan utama dari persatuan adalah kebaikan dan kejahatan yang dipisahkan.
Jagger mengatakan bahwa lagu ini terinspirasi dari karya novel dari penulis Ukraina, Mikhail Bulgakov, yang menyindir ideologi agama kristen.
Baca Juga: Tidak Terima Jadi Tersangka, Siskaeee Mohon Praperadilan, Begini Reaksi Polda Metro Jaya
7. Wild Horses (1971)
Lagu ini direkam di sebuah studio musik bernama Muscle Shoals di Alabama pada akhir tahun 60-an.
Lagu ini dirilis pada tahun 1971 dan menjadi bagian penting dalam album mereka yang berjudul Sticky Fingers.
Wild Horses awalnya adalah sebuah syair milik Richards yang ditujukan kepada putranya yang baru saja dilahirkan dan selalu dirindukan olehnya ketika sedang berada dalam perjalanan.
Baca Juga: Lirik Lagu Mengudara Idgitaf, Cocok Buat Nemenin Kamu sebagai Katarsis Pendewasaan Diri
Namun lagu tersebut direvisi ulang agar pesan yang terkandung di dalamnya menjadi kisah hubungan yang goyah oleh Mick Jagger.
Baca Juga: Makna Tersembunyi Tahun Naga di Hari Raya Imlek 2024, Ternyata Bagus Banget
Lirik yang sangat kuat dalam lagu ini menimbulkan banyak sekali penafsiran yang berbeda di kalangan fans.
Mereka mengartikan lagu ini sebagai komitmen dan pengabdian, masa muda yang cepat berlalu, dan beban emosional dari cinta dan kehilangan.
Baca Juga: Inilah Makna Mendalam Lagu Troy Milik Sinead O'Connor, Penuh Pesan Penderitaan
Baca Juga: Jadwal Terkini Hari Raya Imlek 2024, Libur dan Cuti Bersama
8. Paint It, Black (1966)
Lagu yang dirilis oleh label rekaman Aftermath di Amerika Serikat pada tahun 1966 ini dimulai dengan ritme yang eksotis dan permainan gitar yang sangat indah.
"Paint It, Black" memiliki petikan gitar yang terdengar sebagai instrumen sendiri dan dipadukan dengan suara sitar yang dimainkan oleh Richards sebagai sebuah mahakarya musik pada waktu itu.
Lagu ini semakin lengkap dengan lirik gelap dan mistis yang dibawakan oleh Jagger, yang mendefinisikan suara paling aneh dari The Rolling Stones.
Baca Juga: Lirik Lagu Mengudara Idgitaf, Cocok Buat Nemenin Kamu sebagai Katarsis Pendewasaan Diri
Banyak penggemar yang mengatakan bahwa lagu tersebut dibuat melalui sudut pandang seseorang yang mengalami depresi setelah kehilangan.
Baca Juga: Liga Inggris: West Ham Hanya Mampu Bermain Imbang 0-0 lawan Brighton di Pekan ke-20
Namun nyatanya lagu tersebut sudah melampaui alur cerita emo dengan pijakan abadinya di dunia psikedelik.
9. Jumpin' Jack Flash (1968)
Dari seluruh lagu terhebat dalam dunia musik, hanya ada sedikit lagu yang dibuka dengan lirik yang tegas seperti lirik yang dibuat Jagger.
Baca Juga: Timnas Indonesia Harus Telan Pil Pahit, Kalah Telak 0-4 Lawan Libya
Baca Juga: Daftar Lagu Enak dari Band The 1975 yang Batal Konser di Jakarta karena Dukung LGBT
"I was born in a crossfire hurricane"
Lagu ini semakin lengkap dengan lick ikonik yang sangat identik dengan perpaduan blues dan rock dari The Rolling Stone.
Baca Juga: Rumah Grealish Dibobol Maling Ketika Laga Manchester City vs Everton
Para sejarawan menganggap lagu ini sebagai titik masuk band ini menuju ke era terbaik mereka di masa yang akan datang.
Jagger mengatakan bahwa lagu ini merupakan metafora untuk kembalinya band ini ke bentuk semula setelah era eksperimen psikedelik.
Baca Juga: Moeldoko Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers
Nama dalam judul lagu tersebut diambil dari nama seorang tukang kebun di rumah Richards yaitu Jack.
Terlepas dari asal usul literasinya, nama tersebut kemudian menjadi tokoh dalam cerita rakyat pecinta musik rock.
Bayangkan jika di suatu tempat ada banyak sekali Jumpin' Jack Flash yang sedang berkumpul dengan Pinball Wizard dan Yellow Submarine.
Baca Juga: Timnas Indonesia Santap Menu Latihan Penguatan Fisik di TC Turki
Film dokumenter yang dibuat oleh HBO pada tahun 2012, Crossfire Hurricane, juga diambil dari lirik pertama lagu tersebut.
Film tersebut juga menampilkan gambaran menakjubkan tentang kegilaan dari perjalanan band ini selama lebih dari 20 tahun pertama karir The Rolling Stones.
Baca Juga: Sortir dan Lipat Surat Suara di Jakarta Barat Dimulai 2 Januari 2024
10. Gimme Shelter (1969)
Lagu ini akan membawa siapa saja ke masa lain dalam sejarah Amerika bahkan sejak nada pembuka musik ini dimainkan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Berjanji Hapus Syarat Batas Usia Daftar Kuliah dan Bekerja
Lagu ini menjadi salah satu lagu tersukses yang masuk ke dalam album Let It Bleed yang rilis pada tahun 1969.
Gimme Shelter banyak memainkan harmoni yang sangat indah dan permainan riff gitar yang menegangkan dan kemudian dilepaskan.
Lirik lagunya adalah pengakuan seseorang yang lelah menghadapi dunia yang penuh dengan penderitaan, pemerkosaan, perang, dan pembunuhan.
Lagu ini juga menampilkan vokal dari penyanyi gospel, Merry Clayton, yang penuh perasaan dan mencerminkan kekecewaan masyarakat Amerika di era Vietnam.
Richards awalnya mengatakan bahwa lirik lagu ini awalnya terinspirasi dari pejalan kaki yang mencari tempat berteduh di tengah hujan deras.
Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda
Sementara personil lain juga ikut menjelaskan bahwa makna dari lirik lagu ini adalah kesusahan hati dari orang yang cemburu.
Baca Juga: 18 Lagu Nasional yang Cocok Dinyanyikan dan Didengarkan Jelang Hari Kemerdekaan Indonesia Mendatang
Setelah puluhan tahun lagu tersebut diciptakan serta banyak sekali makna yang menafsirkannya, Richards menggambarkan lagu ini sebagai "apokaliptik".
Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma
Pada tahun 1970, sebuah studio film bernama Cinema Verite Greats milik Maysles bersaudara membuat film dokumenter eponymous berjudul Gimme Shelter.
Film ini bercerita tentang konser dari The Rolling Stones pada tahun 1969 yang sangat tragis dan mematikan di Altamont Speedway, California.
Baca Juga: Penasaran, Begini Lirik Lagu Polisi yang Baik Hati Ciptaan Bimbim Slank: Kado untuk Kepolisian RI
Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan
Itulah sepuluh lagu The Rolling Stones terbaik sepanjang masa. Lagu mana yang paling sering kamu dengar?***