DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kisah Inspiratif: Perempuan yang Mencari Suami Terbaik di Toko Penjualan Calon Suami

image
Ilustrasi perempuan yang mencari calon suami sempurna.

ORBITINDONESIA.COM - Ada sebuah toko yang menjual calon suami baru, terbuka bagi para perempuan lajang yang ingin memilih pria guna dijadikan pasangan hidupnya.

Pengunjungnya hanya boleh datang satu kali ke toko itu. Perjalanan berkeliling toko pun diatur satu arah. Hanya ada eskalator ke atas, yang menghubungkan satu lantai dengan lantai lainnya.

Pintu masuk ke masing-masing lantai juga satu arah, hanya bisa dibuka bagi pendatang dari lantai sebelah bawahnya. Pengunjung tidak bisa kembali ke lantai tempat dia sebelumnya berada.

Baca Juga: Program Perempuan Inovasi Bantu Perempuan Muda Indonesia Kembangkan Potensi di Bidang Teknologi

Di setiap pintu masuk masing-masing lantai ada instruksi atau penjelasan yang tertulis jelas. Di lobi, sebelum pintu masuk ke lantai dasar toko, tertulis jelas Instruksi tentang aturan memasuki toko tersebut: "Anda hanya boleh mengunjungi toko ini SATU KALI!"

Toko unik tersebut terbagi menjadi enam lantai. Di setiap lantai tersedia kelompok calon suami tertentu. Makin tinggi lantainya, makin tinggi pula klasifikasi kelompok pria yang tersedia.

Perempuan yang menemukan pilihannya, boleh berhenti di salah satu lantai, lalu keluar dari toko itu melalui lantai tersebut. Atau perempuan pengunjung itu bisa melanjutkan ke lantai berikutnya guna mencari calon pasangan hidupnya.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Ketika Indonesia Makin Maju, Dilema Karir yang Dihadapi Perempuan pun Semakin Intens

Tapi ia tidak bisa turun lagi ke lantai sebelumnya. Pilihannya cuma keluar dari toko itu atau lain ke lantai berikutnya sampai maksimum ke lantai enam, lalu turun dan keluar dari toko.

Seorang perempuan lajang yang sukses dalam karir dan bisnisnya mendatangi toko itu buat mencari calon suami.

Setelah melalui lobi yang memberitahukan bahwa ia hanya boleh masuk ke toko itu satu kali, perempuan sukses itu tiba di pintu lantai pertama. Di pintu itu terdapat tulisan:

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan Bersama Peserta KTT di Prancis

"Lelaki di lantai ini taat menjalankan ibadah dan pandai memberi nafkah lahir batin."

Perempuan lajang itu tersenyum. Ia memang mencari suami yang taat beribadah dan mampu memuaskan kebutuhan lahir maupun batinnya. Tapi ia menginginkan pasangannya seorang lelaki yang lebih dari itu. Perempuan tersebut kemudian naik ke lantai selanjutnya.

Di pintu Lantai 2 dia membaca pemberitahuan: "Lelaki di lantai ini taat menjalankan ibadah dan pandai memberi nafkah lahir batin, pandai membawa diri, berwibawa sekaligus bisa lemah-lembut."

Baca Juga: Kisah Jatuh Bangun Usilina Epa, Perempuan Penjaga Kuliner Papua

Perempuan itu merasa, lelaki yang ditawarkan di lantai dua tersebut cocok dengan seleranya. Tapi ia penasaran, siapa tahu ada yang lebih hebat dari lelaki di lantai tersebut. Perempuan itu lalu naik ke lantai selanjutnya.

Di pintu Lantai Tiga terdapat pemberitahuan: "Lelaki di lantai ini taat menjalankan ibadah dan pandai memberi nafkah lahir batin, pandai membawa diri, berwibawa sekaligus bisa lemah-lembut serta penyayang keluarga."

''Wah, ini dia!'' ujar perempuan lajang itu. Tetapi dia yakin pasti ada lelaki yang lebih baik dari yang dijumpainya di lantai tiga. Jadi, dengan rasa penasaran dia meneruskan naik ke lantai berikutnya.

Baca Juga: Komnas Perempuan: Mulurnya Peraturan Pelaksana UU TPKS Berefek Domino Pada Penanganan Kekerasan Seksual

Menjelang masuk, di pintu Lantai Empat, ada tulisan: "Lelaki di lantai ini taat menjalankan ibadah dan pandai memberi nafkah lahir batin, pandai membawa diri, berwibawa sekaligus bisa lemah-lembut serta penyayang keluarga , berwajah tampan dan bertubuh sehat."

''Ya ampun!'' Kata perempuan itu. ''Betul-betul pilihan calon suami yang kucari-cari. Aku hampir tak percaya!''

Tapi dia tetap yakin, pasti ada lelaki yang lebih hebat dari yang ada di lantai empat tersebut. Perempuan itu ingin mendapatkan lelaki yang lebih berkelas. Jadi dia melanjutkan ke Lantai Lima. Di pintu masuk Lantai Lima ada tulisan:

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual kepada Perempuan, Ketua PSI Jakarta Barat Anthony Norman Lianto Mundur

"Lelaki di lantai ini taat menjalankan ibadah dan pandai memberi nafkah lahir batin, pandai membawa diri, berwibawa sekaligus bisa lemah-lembut serta penyayang keluarga , berwajah tampan dan bertubuh sehat, sangat cerdas dan lulusan perguruan tinggi terkenal."

Perempuan lajang itu tergoda buat berhenti sejenak. Dia menimbang-nimbang, membanding-bandingkan dengan lelaki yang ditawarkan di lantai-lantai sebelumnya. Juga membandingkan dengan sejumlah lelaki yang pernah jadi pacarnya.

Perempuan itu tersenyum sendiri, dan dia yakin pasti ada lelaki yang lebih hebat dari yang ditawarkan di Lantai Lima tersebut.

Baca Juga: Kongres Wanita Indonesia: Aturan Pembagian Harta bersama Dalam Pernikahan Merugikan Kaum Perempuan

Dia kemudian melanjutkan naik ke Lantai Enam. Di pintu masuk lantai tersebut tidak ada tulisan apa-apa. Setelah masuk, perempuan itu mendapatkan ruangan kosong dengan tulisan di layar besar yang terdapat di dinding ruangan:

"ANDA ADALAH PENGUNJUNG YANG KE 3.367.092.099. TIDAK ADA PRIA DI LANTAI INI. LANTAI INI HANYA MERUPAKAN PEMBUKTIAN BAGI PEREMPUAN SEPERTI ANDA, YANG TIDAK PERNAH PUAS MENCARI PASANGAN HIDUP."

Di bagian lain dinding itu ada tanda panah yang menunjukkan lokasi pintu keluar. Di pintu keluar terdapat tulisan:

Baca Juga: Komunitas Perempuan Marginal di Liberty Society Mendapat Tes HPV Gratis untuk Cegah Kanker Serviks

“Terima kasih Anda telah berbelanja di TOKO PENJUALAN CALON SUAMI. Hati-hati menuruni tangga ketika keluar dari toko ini.”

Perempuan itu menyesal sudah terlalu menuruti rasa penasarannya. Tapi memang tidak ada kesempatan baginya buat kembali ke lantai sebelumnya.

Pesan moral tulisan ini bukan cuma bagi para perempuan, tapi juga buat kaum pria.

Baca Juga: Ketua AJI Sasmito Madrim: Angka Kekerasan Terhadap Jurnalis Perempuan Tunjukkan Kondisi Ini Perlu Diintervensi

"Berpuaslah dengan pasangan yang sudah Anda tgemukan dan Tuhan sediakan. Jangan selalu mencari pasangan yang lebih baik yang sesuai dengan keinginan Anda. Jadikanlah pasangan Anda sebagai yang terbaik buat Anda, karena jika Anda cari yang lain belum tentu sebaik yang sudah Anda temukan." ***

Sumber: Facebook@kopralJabrik

Berita Terkait