Kasus Bunuh Diri Makin Marak, Jagalah Kesehatan Mental dengan Menanyakan Hal Ini pada Diri Anda
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 19 Juni 2023 06:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kasus bunuh diri di Indonesia marak terjadi baru-baru ini.
Mirisnya, kasus bunuh diri tersebut dialami mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Baca Juga: New Year Gaza 24 B
Kasus bunuh diri yang terjadi itu pada umumnya disebbakan oleh tekanan mental yang dialami oleh pelakunya.
Keinginan bunuh diri meningkat ketika seseorang merasa tertekan dan kesehatan mentalnya mulai terganggu.
Tingkat kesehatan mental setiap orang berbeda-beda, maka dari itu jangan pernah menyepelekan hal sekecil apapun pada diri seseorang.
Jika kamu merasa tertekan, kemudian ingin melakukan hal-hal yang dapat menyakiti diri sendiri carilah bantuan kepada orang lain yang bisa kamu percaya.
Baca Juga: Hasil Putusan MK Sistem Pemilu 2024: Ini Pengertian Sistem Proporsional Terbuka Dalam Pemilihan Umum
Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda
Namun, tidak semua orang dapat dengan mudah terbuka kepada orang lain dan lebih memilih untuk berjuang seorang diri.
Lalu bagaimana cara mengenali kondisi mental kita saat ini?
Dilansir dari USA Today, berikut hal yang bisa kalian lakukan untuk mengetahui bagaimana kesehatan mental kalian:
Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma
Bagaimana kabarku?
Ini adalah pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh sebagian besar dari kita pada diri kita sendiri, terutama ketika sendirian.
Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan
Orang-orang sering diminta untuk menghubungi orang lain ketika mereka melihat seseorang sedang berjuang dengan kondisi kesehatan mentalnya yang sedang tidak baik-baik saja.
Namun pernahkah kalian mencoba mengenali diri sendiri apakah kondisi mental kalian sedang baik-baik saja atau tidak?
Pakar kesehatan mental mengatakan setiap orang harus melakukan pemeriksaan kesehatan mental secara teratur untuk menilai kesejahteraan diri mereka sendiri.
Proses untuk menentukan apakah kamu merasa baik-baik saja, dan ini mirip dengan apa yang akan kamu lakukan jika mengkhawatirkan seseorang yang kamu cintai.
Temukan tempat yang sepi dan tenang
Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota
Mungkin sulit untuk mendengarkan apa yang dikatakan otak kita saat kita sedang bekerja, merawat orang lain, atau menjalankan aktifitas lainnya.
Maka dari itu, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mental pada diri sendiri, kalian perlu ketenangan dan menjadwalkan waktu yang tenang untuk diri sendiri.
Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju
Mulailah dengan pertanyaan gambaran besar
Untuk mengetahui kesehatan mental kalian, tanyakanlah kepada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan dengan gambaran besar yang ada di benak kalian.
“Apakah saya sudah memenuhi peran sebagai seorang ibu, pasangan, guru, atau seorang anak perempuan?”
Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima
Baca Juga: MERIAH! Ribuan Relawan di Lombok Timur NTB Sambut Ganjar Pranowo
“Apakah saya sudah melakukan yang terbaik dalam pekerjaan?”
Pertanyaan tersebut mungkin akan langsung keluar dari dalam benak kalian ketika mulai memikirkan diri sendiri.
Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah
Jika kalian berjuang dengan pertanyaan lain yang sebelumnya tidak pernah kalian pikirkan, itu adalah pertanda ada sesuatu yang keluar jalur dalam diri kalian.
Lihatlah perasaan dan perilaku kalian
Perilaku normal seseorang tidak ada yang sama, jadi para ahli mengatakan penting untuk mencari perubahan suasana hati kalian.
Pertanyaan ini mungkin dapat kalian tanyakan pada diri sendiri:
“Bagaimana perilaku saya berubah?”
“Bagaimana perasaanku berubah?”
“Apakah saya masih menemukan kegembiraan dalam hal-hal yang pernah memberi saya kegembiraan?”
“Apakah saya mudah tersinggung atau membentak orang?”
Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus
“Apakah saya benar-benar down lebih dari biasanya?”
“Apakah saya menemukan bahwa saya membuat bencana lebih dari biasanya?”
Baca Juga: Di Gedung Long See Tong Kota Padang, Mahfud MD Janji Perjuangkan Hak Adat
“Apakah saya menghindari orang?”
Jika jawaban dari pertanyaan tersebut tidak sesuai dengan keadaan normal pada diri kalian sebelumnya, bukan tidak mungkin diri kalian telah sedikit berubah.
Pertimbangkan juga durasi gejala yang kalian rasakan, karena setiap orang pasti mengalami hari yang buruk.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Janjikan Tunjangan Ibu Hamil, Guru Mengaji, dan Bebaskan Pajak Bumi Bangunan
Tetapi para ahli mengatakan dari sudut pandang diagnostik, jika kalian merasa sedih lebih dari dua minggu, dan menjadi lebih memprihatinkan, itu berarti saatnya kalian harus mencari bantuan profesional.
Lihatlah tubuhmu
Tubuh kita mencoba dan berkomunikasi ketika otak kita tidak sehat karena kesehatan mental dan kesehatan fisik tidak dapat dipisahkan.
Kalian harus mulai bertanya pada diri sendiri:
“Bagaimana saya tidur?”
Baca Juga: Taman Mini Indonesia Indah Gelar Konser Musik untuk Natal dan Tahun Baru
“Apakah saya makan dengan baik?”
Baca Juga: Ada Sindikat Penjual Emas Palsu Berkeliaran di Kabupaten Tangerang, Polisi Bertindak
“Apakah saya menggertakkan gigi?”
Baca Juga: Dinas Kesehatan: Pengidap COVID 19 di Jakarta Mencapai 200 Kasus per Hari
“Apakah saya merasakan ketegangan otot di leher atau bahu saya?”
“Apakah saya aktif seperti biasanya?”
Jika jawaban dari pertanyaan tersebut dirasa tidak seperti keadaan normal pada diri kalian, maka mulai lakukanlah evaluasi pada diri sendiri apa yang membuat kalian jadi seperti itu.
Baca Juga: Relawan Santri Muda Garut Dukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Ketika kalian mulai ragu tentang apa yang terjadi pada diri kalian mulailah berkomunikasi dengan orang lain atau mencari bantuan profesional.
Baca Juga: SURAT TERBUKA untuk Duta Besar Kerajaan Belanda di Jakarta: Indonesia Merdeka, 17 Agustus 1945
Jangan menunggu sampai keadaan menjadi lebih buruk karena mencegah jauh lebih mudah daripada mengobati.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ikut Kirab Budaya Nitilaku UGM Yogyakarta
Menemui dokter, psikolog atau psikiater bahkan ketika kita merasa baik-baik saja walaupun hanya untuk memastikan bahwa semuanya berjalan baik merupakan sebuah usaha untuk mendekati kesejahteraan emosional kita.
Maka dari itu jika kalian mulai merasakan tekanan pada diri kalian hendaklah kalian pergi menemui seorang profesional agar hal yang semakin buruk tidak terjadi pada diri kalian.
Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Sudah Waktunya Masuk Sekolah
Baca Juga: Buruh Rokok di Kudus Deklrasi Dukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Mulailah perhatikan diri kalian dengan membeli makanan yang kalian sukai, menonton acara favorit kalian dan dengarkanlah musik-musik yang membuat mood kalian kembali menjadi lebih baik.
Jagalah kesehatan mental kalian sendiri karena tidak semua orang menyadari tekanan yang sedang kita alami.
Jika merasakan dorongan untuk menyakiti diri sendiri segeralah cari bantuan orang terdekat atau tenaga profesional agar segera ditangani dengan tepat.***
Baca Juga: Pesantren Lirboyo Kediri Dukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.