DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Begini Kronologi Hilangnya Empat Orang Peselancar Asal Australia di Perairan Sumatra Utara, Indonesia

image
Kronologi hilangnya empat orang peselancar asal Australia di perairan Indonesia.

ORBITINDONESIA.COM – Hilangnya empat orang peselancar asal Australia berawal dari keinginan untuk menaklukkan ombak di laut Indonesia yang terkenal sangat besar dan cocok untuk berselancar.

Keinginan untuk menaklukkan ombak di laut Indonesia sekaligus melakukan olahraga ekstrem itulah yang jadi awal peristiwa hilangnya empat orang peselancar asal Australia.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Simak kronologi lengkap hilangnya empat orang peselancar asal Australia di lepas pantai Sumatra Utara, Indonesia tersebut hinga akhirnya mereka dapat ditemukan kembali dengan selamat.

Baca Juga: Begini Nasib Empat Peselancar Asal Australia yang Sempat Dinyatakan Hilang di Indonesia

Laut Indonesia memang dikenal memiliki ombak yang sangat besar dan cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk melakukan olahraga ekstrem seperti berselancar.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Itulah yang ada di dalam benak empat orang peselancar asal Australia, yang sengaja mengunjungi Indonesia untuk merayakan ulang tahun salah seorang diantaranya dengan berselancar.

Namun, nasib sial menghampiri keempat peselancar asal Australia ketika kapal kayu yang mereka tumpangi harus diterpa cuaca yang buruk hingga membuat mereka kehilangan kontak.

Baca Juga: Temani Mario Dandy Satriyo Lakukan Penganiayaan Berat, Shane Lukas Dituntut 5 Tahun Penjara

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Kronologi kejadian dimulai pada hari Minggu, 13 Agustus 2023, ketika dua belas warga negara Australia ditemani oleh lima orang warga negara Indonesia, berangkat dari Nias Utara.

Rombongan ini terbagi menjadi dua kapal. Delapan orang warga negara Australia menaiki kapal satu, dan empat orang lainnya menaiki kapal dua dan ditemani oleh tiga orang awak kapal.

Mereka berangkat dari Nias Utara menuju Pinang Resort yang berada di Pulau Banyak, Aceh. Mereka dikabarkan mulai meninggalkan Nias Utara pada pukul tiga sore hari.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Seleksi PPPK 2023 Bakal Jadi Prioritas BKN, Ini Perbandingan Jumlah Formasi dengan CPNS

Namun, ditengah perjalanan, kedua kapal tersebut mengalami kendala karena cuaca yang buruk pada saat itu. Sehingga, kapal satu yang berisi delapan warga negara Australia harus menghentikan perjalanan mereka.

Sekitar pukul sepuluh malam, kapal tersebut memutuskan untuk menepi di pulau terdekat dari sana. Sementara kapal lain masih melanjutkan perjalanannya menuju Pinang Resort.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Manajemen Pinang Resort kemudian memberi kabar pada Senin pagi, bahwa kapal kedua yang berisi empat orang warga negara Australia dan tiga warga negara Indonesia belum sampai.

Baca Juga: Modus Pendiri Yayasan Pendidikan di Cianjur Cabuli Lima Santriwati, Mengaku Bisa Transfer Ilmu dan Pengobatan

Manajemen Pinang Resort kemudian bergegas menghubungi tim penyelamat dan memberitahu bahwa kapal kedua tersebut telah hilang kontak sejak semalam.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Pemerintah Australia, dibantu dengan Pemerintah Indonesia, dan nelayan lokal setempat bekerja sama untuk melakukan pencarian terhadap tujuh orang korban tersebut sejak Senin pagi.

Pemerintah Australia sampai harus menyewa pesawat pribadi untuk mempermudah mereka menemukan empat orang warga negaranya yang hilang tersebut.

Baca Juga: Ini Hasil Rapat Terbatas yang Dilakukan Presiden Jokowi Mengenai Polusi Udara di Jakarta yang Semakin Parah

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Akhirnya, setelah memakan waktu satu hari, pencarian terhadap korban peristiwa tersebut membuahkan hasil.

Pada hari Selasa, 15 Agustus 2023, tim penyelamat berhasil menemukan tiga orang warga negara Australia sedang mengapung sambil bertahan pada sebuah papan selancar.

Sementara korban sisanya ditemukan tidak jauh dari Pulau Tuangku. Total, ada enam orang korban yang berhasil selamat.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Real Madrid Anggap Keputusan Kylian Mbappe untuk Tetap Bersama PSG Bukanlah Sebuah Kegagalan

Sementara, satu orang awak kapal warga negara Indonesia masih belum berhasil ditemukan, dan pencarian masih terus dilakukan.

Direktur Banyak Surf Resort, Julien Laurencon, mengkonfirmasi kabar tentang empat warga negara Australia tersebut ditemukan dalam kondisi selamat.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

"Steph Weisse, Will Teagle, dan Jordan Short ditemukan mengambang di air di atas papan selancar pada hari Selasa," kata Julien dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Usai Aji Santoso, Persebaya Surabaya Akhiri Kerja Sama dengan Bejo Sugiantoro dan Mustaqim

"(Sementara) Elliot Forte, yang mendayung ke sebuah pulau untuk mencari bantuan, juga ditemukan belakangan. Seorang awak kapal Indonesia masih hilang di laut dan upaya menemukannya masih terus dilakukan." kata Julien.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Juru Bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga sudah mengonfirmasi bahwa empat orang warga negaranya sudah ditemukan dalam kondisi selamat.

"Dua dari tiga ABK WNI juga sudah ditemukan. Pikiran kami bersama keluarga anggota ABK ketiga, untuk terus melakukan pencarian terhadapnya," kata juru bicara tersebut dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian, Selasa, 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Misteri Terjadinya Depopulasi di Jepang: Faktor Penyebab dan Dampaknya Terhadap Indonesia

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

"Pemerintah Australia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak berwenang Indonesia dan pihak lain yang terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan," tambahnya.

Elliot Foote, salah satu korban selamat dalam kejadian tersebut, menceritakan apa yang dialaminya pada saat dia meninggalkan teman-temannya menuju pulau untuk mencari bantuan.

"Saya bisa melihat pulau kecil ini dan berkata: 'Oh ada teman saya, oh ada Steph, Jordy, dan Will, sakit!" kata Foote dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian, Selasa, 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Baca Juga: Alami Kecelakaan Hingga Patah Kaki, Taeil Batal Ikut Konser NCT NATION Berikut Pernyataan SM Entertainment

"Mereka seperti melambai, dan mereka seperti 'Footey!'... Saya mengayuh ke pulau itu, tapi saya tidak membuat landasan apapun di sana. Saya seperti 'What the hell' dan kemudian orang-orang ini (tim penyelamat) kembali," ujarnya.

Elliot Foote sempat mengirimkan pesan teks kepada ayahnya, Peter Foote, sesaat sebelumnya. Pesan itu diterima oleh sang ayah ketika dirinya sedang diwawancarai.

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

Peter Foote kemudian merasa sangat lega karena mengetahui bahwa anaknya masih hidup. Dia kemudian membacakan pesan teks tersebut kepada wartawan.

Baca Juga: 5 Fakta Terbaru Penangkapan Karyawan KAI dengan Dugaan Terorisme oleh Densus 88

"Hai Ayah, Elliot disini, aku masih hidup, sudah aman sekarang, aku mencintaimu, mengobrol nanti," tulis Elliot kepada ayahnya.

Baca Juga: Di Gedung Long See Tong Kota Padang, Mahfud MD Janji Perjuangkan Hak Adat

Peter sangat terharu melihat pesan tersebut, dan tidak sabar untuk bertemu dengan anaknya untuk mengetahui apa yang sudah dilaluinya di tengah laut.

"Ini adalah hal yang sangat menggambarkan tentang dia (Elliot), dia mengatakan 'Saya aman, semua baik-baik saja, bicara nanti.' Tidak ada 'Ya Tuhan, saya ingin pulang.' ini bagus, kabar baik," kata Peter.

Baca Juga: Menteri Bahlil Lahadalia Memotivasi Mahasiswa Baru UI agar Jadi Pengusaha

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Janjikan Tunjangan Ibu Hamil, Guru Mengaji, dan Bebaskan Pajak Bumi Bangunan

Peter juga mengatakan, "Saya harus berbicara dengannya dan ingin melihat foto dan melihat seperti apa dia."

Ketika dimintai keterangan tentang kejadian ini oleh Channel 10, Peter Foote mengatakan seorang yachtsman mengejar putranya.

"Awalnya kami diberi tahu bahwa mereka menemukan Steph sedang mengambang di papan selancar di laut," kata Peter.

Baca Juga: Syafrin Liputo: DKI Jakarta Bebas Kendaraan Bermotor Malam Natal dan Tahun Baru di Jalan Sudirman-MH Thamrin

Baca Juga: IKatan Alumni Pendidikan Yogyakarta Merahputihkan Kota Sorong Papua Barat Daya

"Kemudian mereka menemukan dua anak laki-laki lainnya, Will dan Jordan... Semuanya sedang terombang-ambing di air," lanjut Peter.

Kemudian Peter berkata, "Kemudian ternyata anak saya, sayangnya, mendayung untuk mendapatkan bantuan, meninggalkan kelompok itu menggelepar di air dan mendayung untuk pergi ke pulau terdekat."

Baca Juga: Taman Mini Indonesia Indah Gelar Konser Musik untuk Natal dan Tahun Baru

Peter juga mengatakan bahwa dia sangat cemas menunggu kabar putranya tersebut. Dia mengatakan bahwa penantian tersebut adalah penantian paling mengerikan dalam hidupnya.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Kian Mengkhawatirkan, Kenali 5 Penyakit Respirasi Berbahaya Bagi Kesehatan

"Semoga dia baik-baik saja, yang lain tampaknya baik-baik saja... mereka sudah dewasa, mereka berusia 29 tahun, tapi anda masih mengkhawatirkan mereka," kata Peter.

Baca Juga: Dinas Kesehatan: Pengidap COVID 19 di Jakarta Mencapai 200 Kasus per Hari

Dia juga mengatakan bahwa ketika ditemukan, Weisse tampak kebingungan, dan dia sangat berterima kasih kepada Departemen Luar Negeri atas dukungan dan upaya pencarian yang luar biasa.

Pihak berwenang Indonesia mengonfirmasi bahwa mereka terakhir kali melihat perahu tersebut di dekat Pulau Sarang Alu pada hari Senin.

Baca Juga: Tersangka Teroris DE Punya Akun Jual Beli Senjata Api di Marketplace

Baca Juga: Relawan Santri Muda Garut Dukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Namun, karena hujan lebat dan ombak setinggi empat meter di sana membuat upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan saat itu juga.

Namun beruntungnya keempat warga negara Australia tersebut masih ditemukan dalam kondisi selamat. Hanya satu orang ABK WNI yang masih dalam proses pencarian.***

 

Berita Terkait