DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah 13 Cara Mudah Terapkan Diet Rendah Gula Dalam Pola Makan Sehari-hari, Kamu Harus Tahu!

image
Berikut ini 13 cara ampuh melakukan diet rendah gula

ORBITINDONESIA.COM – Menerapkan diet rendah gula dalam pola makan sehari-hari bisa membantu meningkatkan kesehatan Kita secara keseluruhan.

Dan dengan menerapkan diet rendah gula dalam pola makan sehari-hari, Kita juga bisa menghindari sejumlah masalah kesehatan.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Dan berikut ini beberapa cara mudah untuk menerapkan diet rendah gula dalam pola makan sehari-hari yang perlu kamu tahu!

Baca Juga: Inilah Kendala yang Dihadapi Seseorang yang Terkena Skizofrenia dan Cara Meminimalisir Gejalanya

Tingginya konsumsi gula dalam pola makan sehari-hari kita bisa menjadi penyebab sejumlah masalah kesehatan.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan diet rendah garam, gula, dan lemak dalam pola makan kita.

Secara khusus, konsumsi gula berlebih merupakan salah satu hal yang kerap kita alami sehari-hari.

Baca Juga: Buat yang Sering Menghabiskan Waktu dengan Rebahan, Dokter Spesialis Jiwa Sebut Malas Gerak Tanda Depresi

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Terlalu banyak konsumsi gula tambahan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan kita.

Kita sering menemukan gula tambahan dalam makanan yang kita konsumsi gula sehari-hari tanpa kita sadari.

Terlalu banyak gula dalam diet kita dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker, dan kerusakan gigi.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Jakarta Berada di Posisi ke 6, Kota dengan Polusi Udara Tertinggi di Dunia Menurut IQAir, Peringkat 1 Kuwait

Sejumlah dampak yang bisa ditimbulkan ini menjadikan penting untuk mengurangi konsumsi gula tambahan dalam makanan kita.

Berikut 13 cara mudah untuk menerapkan diet rendah gula dalam kehidupan sehari-hari Kamu.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

1. Batasi Minuman Manis

Salah satu sumber gula tambahan yang kerap muncul adalah dari minuman manis seperti minuman soda, minuman olahraga, minuman berenergi, teh manis, dan lainnya.

Baca Juga: Inilah Manfaat Luar Biasa Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur Bagi Tubuh, Kamu Wajib Coba!

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Bahkan minuman yang dianggap sehat seperti jus buah dan smoothie juga bisa mengandung jumlah gula yang tinggi.

Untuk mengurangi konsumsi gula tambahan, Kamu dapat beralih ke minuman yang lebih sehat seperti air putih, air berkarbonasi tanpa pemanis, teh herbal, atau kopi.

Ini adalah langkah pertama yang mudah untuk mengurangi asupan gula harian berlebih.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Baca Juga: Berhentilah Makan Makanan Kalengan Karena Kaleng Dilapisi BPA yang Bisa Bocor ke Makanan

2. Hindari Kudapan Manis

Kebanyakan dessert atau hidangan penutup atau kudapan mengandung gula tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan meningkatkan nafsu makan.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Kudapan berbahan biji-bijian dan susu, seperti kue, pai, donat, dan es krim, dapat berkontribusi pada asupan gula tambahan.

Pada kudapan rendah gula yang bisa menjadi pilihan sehat adalah buah segar, Greek yogurt dengan cinnamon atau buah, atau dark chocolate dengan kadar kakao 70 persen atau lebih tinggi.

Baca Juga: Mengonsumsi Yogurt, Apakah Betul Menyehatkan

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Selain mengurangi asupan gula, ini juga bisa meningkatkan asupan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan dalam pola makan Kamu.

3. Waspadai Saus dengan Gula Tambahan

Saus seperti saus tomat, saus barbekyu, saus spaghetti, kecap, dan saus sambal biasa dikonsumsi banyak orang.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Namun, siapa sangka bahwa kandungan gula di dalam saus ini ternyata sangat tinggi.

Untuk mengurangi konsumsi gula tambahan, Kamu dapat mencari kondimen dan saus yang diberi label “tanpa gula tambahan”.

Baca Juga: Awas, Ada Risiko Menikmati Permen Karet yang Menggunakan Pemanis Buatan

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Alternatif lain untuk memberi rasa tambahan pada makanan Kamu adalah dengan menggunakan bumbu dan rempah-rempah, cabai, mustard, cuka, pesto, mayones, dan perasan lemon atau jeruk nipis.

4. Pilih Makanan Full-Fat

Makanan rendah lemak seperti selai kacang, yogurt rendah lemak, dan saus salad rendah lemak seringkali dianggap sebagai pilihan yang lebih baik.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Namun, kenyataannya adalah bahwa makanan-makanan ini sering mengandung lebih banyak gula dan kadang-kadang lebih banyak kalori.

Baca Juga: Katakan Tidak Pada Makanan Gorengan, yang Berdampak Buruk Pada Arteri Anda

Ketika Kamu mencoba mengurangi asupan gula, seringkali lebih baik memilih makanan dengan label Full-Fat.

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

Namun, pastikan untuk membaca daftar bahan sehingga Kamu dapat membuat pilihan yang lebih baik dan tidak kelebihan konsumsi lemak.

5. Pilih Makanan Alami

Makanan alami seperti buah, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, sayuran, dan daging yang masih ada pada tulangnya merupakan pilihan makanan sehat dan alami.

Baca Juga: Di Gedung Long See Tong Kota Padang, Mahfud MD Janji Perjuangkan Hak Adat

Baca Juga: Jika Ingin Panjang Umur, Hindari Makan Daging Olahan

Kandungan di dalamnya biasanya masih belum mendapat tambahan gula, garam, dan lemak.

6. Periksa Kandungan Gula dalam Makanan Kaleng

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Janjikan Tunjangan Ibu Hamil, Guru Mengaji, dan Bebaskan Pajak Bumi Bangunan

Makanan kaleng sering menjadi pilihan makanan yang mudah dan cepat. Namun, makanan kaleng juga bisa mengandung banyak gula tambahan.

Untuk mengurangi konsumsi gula tambahan, hindari makanan kaleng yang dikemas dalam sirup atau memiliki gula dalam daftar bahan.

Baca Juga: Jokowi Sebut Anggaran Kesehatan Tahun 2024 Naik 8.1 Persen, Berikut Jumlah APBN yang akan Dialokasikan Baca Juga: Jokowi Sebut Anggaran Kesehatan Tahun 2024 Naik 8.1 Persen, Berikut Jumlah APBN yang akan Dialokasikan

Baca Juga: Syafrin Liputo: DKI Jakarta Bebas Kendaraan Bermotor Malam Natal dan Tahun Baru di Jalan Sudirman-MH Thamrin

Jika Kamu membeli buah-buahan kaleng atau sayuran yang memiliki gula tambahan, Kamu dapat menghilangkan sebagian dari gula dengan mencuci mereka dengan air sebelum mengonsumsinya.

7. Berhati-hatilah dengan Camilan Olahan “Sehat”

Beberapa camilan olahan sering dianggap sebagai camilan sehat karena memiliki label “alami” atau “wholesome” untuk membuatnya terlihat lebih sehat daripada yang sebenarnya.
Namun, camilan-camilan ini seringkali mengandung gula yang tinggi.

Baca Juga: Taman Mini Indonesia Indah Gelar Konser Musik untuk Natal dan Tahun Baru

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta sedang Buruk, Berikut Ini 10 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Perlindungan Diri

8. Batasi Makanan Sarapan dengan Rasa Manis

Beberapa sereal sarapan pagi biasanya mengandung gula tambahan.

Baca Juga: Dinas Kesehatan: Pengidap COVID 19 di Jakarta Mencapai 200 Kasus per Hari

Makanan sarapan pagi populer seperti pancake, wafel, muffin, dan selai juga mengandung banyak gula tambahan.

Memilih sarapan pagi rendah gula dengan protein dan serat yang cukup akan membantu Kamu merasa kenyang hingga waktu makan siang, mencegah ngemil yang tidak perlu.

Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Sembari Sarapan Bahaya, Simak Faktanya Bagi Tubuh

Baca Juga: Relawan Santri Muda Garut Dukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD

9. Baca Label Makanan

Membaca label makanan menjadi cara yang sangat penting dalam menghindari konsumsi gula berlebihan.

Kamu akan melihat gula tambahan tercantum di bawah karbohidrat total pada makanan yang mengandungnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ikut Kirab Budaya Nitilaku UGM  Yogyakarta

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrim di Seluruh Dunia, Begini Cara Melindungi Anak Dari Hal Tersebut

Berikut beberapa nama gula tambahan yang umum:

- Sirup jagung fruktosa tinggi
- Gula tebu atau jus tebu
- Maltosa
- Dekstrosa
- Gula invert
- Sirup beras
- Molases
- Karamel

Baca Juga: Buruh Rokok di Kudus Deklrasi Dukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Juga: Diet Makan Buah Semangka, Meski Miliki Sedikit Kalori Namun Bikin Kadar Gula Darah Tinggi, Ini Penjelasannya!

10. Konsumsi Lebih Banyak Protein

Protein telah terbukti secara langsung mengurangi hasrat makanan.

Baca Juga: Pesantren Lirboyo Kediri Dukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Satu penelitian menemukan bahwa peningkatan protein dalam diet sebesar 25 persen mengurangi hasrat makanan sebesar 60 persen.

Untuk mengatasi hasrat makanan manis, Kamu bisa memilih makanan utuh yang kaya protein seperti daging, ikan, telur, produk susu berlemak penuh, alpukat, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: BKKBN: Sebanyak 50 Ribu Anak Menikah Akibat Hamil Diluar Nikah, Inilah Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Dini

Baca Juga: Diskusi SATUPENA, Neng Dara Affiah: Umat Islam tidak Punya Alasan Menolak Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

11. Pilih Pemanis Alami Tanpa Kalori

Ada beberapa pemanis buatan di pasaran yang bebas gula dan kalori, seperti sukralosa dan aspartam.

Namun, pemanis buatan ini dapat terkait dengan ketidakseimbangan bakteri usus yang dapat menyebabkan kontrol gula darah yang buruk, peningkatan hasrat makan, dan penambahan berat badan.

Baca Juga: Diskusi SATUPENA, Satrio Arismunandar: Hak Asasi Manusia dan Pembaruan Islam Terus Berkembang

Baca Juga: TIPS KESEHATAN: Bahaya Minum Air Dingin Setelah Makan

Oleh karena itu, mungkin lebih baik menghindari pemanis buatan juga.

Beberapa pemanis alami lainnya seperti stevia, eritritol, buah monk, dan allulose juga menunjukkan potensi sebagai alternatif gula alami.

Baca Juga: Perkumpulan Penulis SATUPENA Hadirkan Neng Dara Affifah dalam Diskusi Hak Asasi Manusia dan Pembaruan Islam

12. Hindari Menyimpan Makanan Tinggi Gula di Rumah

Menyimpan makanan tinggi gula di rumah bisa menyebabkan Kamu lebih mudah dan banyak mengonsumsinya.

Baca Juga: Kasus Obesitas di Indonesia, Sulawesi Utara Juaranya Disusul DKI Jakarta

Baca Juga: Kampanye di Pelabuhan Perikanan, Nelayan Minta Gibran Bikin Aturan yang Memudahkan Penjualan Ikan

Penelitian telah menunjukkan bahwa distraksi, seperti memecahkan teka-teki, dapat sangat efektif dalam mengurangi hasrat makanan.

Jika itu tidak berhasil, coba simpan beberapa camilan rendah gula yang sehat di rumah untuk sebagai alternatif yang jauh lebih sehat.

13. Pastikan Tidur Cukup

Baca Juga: Ahmad Syahroni Nasdem: Anies Baswedan Harapan Perubahan untuk Indonesia Timur

Kurang tidur dapat memengaruhi jenis makanan yang Kamu konsumsi dan cenderung memilih makanan yang tinggi gula, lemak, garam, dan kalori.

Baca Juga: Hasil Studi di Swedia: Lansia yang Kesepian Berlarut Larut Makin Mudah Terkena Demensia

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang tidur larut malam dan tidak mendapatkan tidur malam yang cukup mengonsumsi lebih banyak kalori.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Bantu Pelaku Usaha Emping Melinjo Condet Dapat Perlindungan Kekayaan Intelektual

Jenis makanan cepat saji, dan minuman bersoda serta buah dan sayuran lebih sedikit didapatkan daripada mereka yang tidur lebih awal dan mendapatkan tidur yang cukup.

Jadi penting untuk membatasi sumber gula dalam pola makan sehari-hari, seperti makanan penutup dan minuman bersoda.

Baca Juga: Impotensi: Waspadai Tanda Tanda Awalnya

Baca Juga: Penyuluh dari Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Gencar Blusukan Menyuluh Hukum di Kalangan Pelajar Sekolah Dasar

Tetapi kamu juga harus waspada terhadap gula yang tersembunyi dalam beberapa makanan lainnya, seperti saus, makanan rendah lemak, dan cemilan olahan.***

*Daffa Komala, Mahasiswa PPL IAIN Syekh Nurjati, Cirebon.

Berita Terkait